Mengajari anak didik untuk menyintai poÂhon, tak harus memiliki lahan hijau yang luas. Tetapi di lahan sekolah yang sempit pun tetap bisa menanamkan rasa kecinÂtaan terhadap lingkungan yang hijau dan asri. ‘’Sekolah kita tak memiliki lahan yang luas untuk ditanami. Maka tugas kalian adalah merawat pohon-pohon yang sudah kita miliki agar tumbuh subur dan mengÂhasilkan buah,’’ kata Kepala SDN Kebon Pedes 5 Supriono di depan 170 murid-muridnya yang mengikuti acara penanaÂman pohon buah-buahan berÂsama Tim Bogor Hejo, Selasa (15/3/2016).
RICKY ISKANDAR
[email protected]
Lokasi SDN Kebon Pedes 5 memang berada di kawasan pemukiman padat penduduk. Tepatnya di depan rumah mantan Wapres Hamzah Haz. Bagian tembok belakang seÂkolahan yang memiliki 700 murid lebih ini, menempel dengan tembok rumah penÂduduk. Namun karena kepala sekolah dan para gurunya meÂmiliki kecintaan terhadap lingÂkungan hijau yang sejuk, maka di halaman depan yang sanÂgat sempit itu penuh dengan koleksi tanaman buah-buahan di atas pot drum. Lalu, di halaÂman blakang selain terdapat kebun yang hijau juga ada kolam ikan yang menambah suasana lebih sejuk.
Di lapangan tempat upacÂara yang letaknya persis di tengah komplek sekolah, juga terdapat koleksi pohon buah seperti rambutan, mangga, dan juga pohon melinjo yang sudah berbuah. Jumlah poÂhon yang ada memang belum cukup untuk membuat lingÂkungan sekolah benar-benar sejuk, namun sangat berarti bagi pendidikan anak-anak. ‘’Kami sangat berterimakasih dengan kehadiran surat kabar harian Bogor Today bersama Tim Bogor Hejo yang berÂmaksud membantu menamÂbah koleksi tanaman pohon buah,’’ kata pria yang sangat ramah dan berpenampilan tenang itu.
Kehadiran Tim Bogor Hejo— Alfian Mujani, Amalia Dian, Tato Marsito, Ricky Iskandar— tak direncanakan. Mereka datang mendadak dan minta izin untuk menanam beberapa pohon buah dan memberikan edukasi tentang pentingnya menanam pohon kepada para murid. Bersyukur, Supriono seÂbagai Kepala SDN Kebon Pedes 5 mengizinkan dan menerimanya dengan hangat.
Alfian Mujani yang juga Pemimpin Redaksi Bogor Today menjelaskan secara singkat tenÂtang Bogor Hejo yaitu gerakan menanam pohon setiap hari di sekolah-sekolah, kantor-kantor pemerintahan dan swasta, serta pemukiman penduduk. ‘’KegiaÂtan menanam pohon kami lakuÂkan setiap hari sebagai upaya nyata untuk mengembalikan kesejukan, kenyamanan, dan keindahan yang sudah lama hiÂlang dari Kota Bogor,’’ katanya, ‘’Kita tidak bisa hanya mengeÂluh bahwa Bogor panas, kotor. Yang harus kita lakukan adalah menanam pohon setiap hari,’’ tambahnya.
Karena itu, menanam poÂhon di lingkungan sekolah, menurut Alfian, sangat pentÂing dalam membangun kesaÂdaran baru dan kecintaan genÂerasi muda terhadap pohon dan lingkungan yang sejuk dan asri. ‘’Saya minta adik-adik mulai membiasakan menanam pohon di rumah masing-masÂing dan di halaman sekolah. Miniman merawat pohon yang sudah ada,’’ pungkasnya.
Sebagai salah sau ciri Tim Bogor Hejo dalam melakukan edukasi adalah menggelar kuis pohon yang dipandu oleh Amel, panggilan akrab Amalia Dian. Kuis berhadiah beras 5 kg, buku, dan perlengkapan sekolah lainnya selalu berhasil merangsang para murid untuk berlomba-lomba menunjukkan pengetahuannya tentang poÂhon. ‘’Ayoooo siapa yang tahu nama pohon ini, nanti akan diÂberi hadiah,’’ teriak Amel denÂgan suaranya yang khas.
Bukan hanya menebak nama pohon buah yang akan ditanam, Amel juga mengajak anak-anak mengingat kemÂbali pelajaran di kelas tentang fungsi dan manfaat dari poÂhon. Hadiah yang diberikan kepada anak-anak ini merupaÂkan sumbangan dari para doÂnatur Bogor Hejo seperti Bank BJB Kota Bogor, Linda Kristanti Nussy SH (BRI Dewi Sartika), dan donatur yang tak mau disÂebut namanya.
Acara kuis pohon ini selalu dinanti-nanti dan memberikan hiburan kepada anak-anak. Acara kuis juga sering mengÂhadirkan suasana mengharuÂkan. Misalnya ketika anak yang berhasil menebak nama pohon pertama, lebih memilih beras ketimbang tas sekolah, misalnya. ‘’Saya memilih beras karena sangat diperlukan unÂtuk makan,’’ kata anak lelaki bertubuh kurus itu. (*)