BOGOR TODAYÂ – Presiden Joko Widodo ( Jokowi) meÂnyebut lambatnya pembangunan sejumlah jalan tol di Indonesia salah satunya terganjal pemÂbebasan lahan. Jokowi menginstruksikan kepada para kepala daerah agar raÂjin turun ke lapangan untuk mengetahui dan mengatasi permasalahan sehingga pemÂbangunan bisa dipercepat.
“Saya titip bupati dan walikota agar rajin turun ke lapangan. Masalah-masalah akan selesai kalau lapangan diÂkuasai. Kalau kita hanya memÂbayangkan dari kantor ya tiÂdak rampung-rampung,†kata Jokowi, Minggu (20/3/2016).
Jokowi menjelaskan, persoalan pembebasan lahan selalu menjadi kendala pembangunan jalan tol. Warga pemilik lahan kerap kali tak terima dengan nilai ganti rugi yang diberikan pemerintah. Akibatnya, proses konstruksi tak bisa berjalan mulus. Dengan rajin blusukan, diharapkan kepala daerah bisa cepat mengatasi persoaÂlan tersebut. Kepala daerah juga diminta tegas dan berani dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan persoaÂlan pembebasan lahan. “Kalau sudah lahan bebas membanÂgunnya cepat banget, tapi meÂmang problemnya di pembeÂbasan lahan,†ujarnya.
Jokowi menekankan, inÂfrastruktur jalan tol menjadi prioritas utama pembangunan pemerintah saat ini. Dia memÂberikan target kepada KemenÂterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar merampungkan proyek Tol Trans Jawa tahun 2018. Jalan bebas hambatan itu akan memÂbentang di Pulau Jawa dari MerÂak (Banten) hingga Surabaya.
“Dengan infrastruktur kita harapkan mobilitas barang dan orang lebih cepat. Biaya transÂportasi lebih murah, biaya loÂgistik lebih murah. Akhirnya barang-barang kita lebih muÂrah. Keuntungan terakhir pada rakyat karena bisa membeli produk dengan harga murah,†kata dia.
Jokowi juga mengatakan, salah satu penyebab utamanya adalah alotnya proses pembeÂbasan lahan. “Tapi memang problemnya di pembebasan lahÂan. Kalau sudah lahan bebas banÂgunnya cepat banget,†kata dia.
Panjang ruas tol di IndoÂnesia masih di bawah 1000 kilometer. Presiden Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia baru memiliki 840 kilometer (km) jalan tol. “Dari Indonesia merdeka sampai sekarang 70 tahun, kita baru punya 840 Km jalan tol,†kata Jokowi.
Menurut Jokowi, pembanÂgunan jalan bebas hambatan di tanah air tertinggal jauh dengan China. Saat ini Negeri Tirai BamÂbu itu memiliki 60.000 Km jalan tol. “Pembangunan infrastrukÂtur kita sangat terlambat. Di Tiongkok, mereka sudah punya 60.000 Km jalan tol. Setiap taÂhun mereka membangun 4.000-5.000 Km, ini memberikan semangat bagi kita,†ujarnya. Oleh sebab itu, lanjut Jokowi, dalam 5 tahun kepemimpinanÂnya, dia memberikan target kepada Kementerian PekerÂjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk meramÂpungkan 1.000 Km jalan tol di Indonesia. Salah satunya proyek tol Trans Jawa antara Merak (Banten) sampai SuraÂbaya. “Saya berikan target dari Merak sampai Surabaya tahun 2018 harus sambung, nggak ada alasan apapun,†tandasnya.Bocimi Molor
Di Bogor, proyek Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) juga mangkrak bertahun-tahun. Pengerjaannya molor lantaran terbelenggu persoalan pembeÂbasan lahan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Iwa KarniÂwa, meminta kontraktor pelakÂsana terus menggenjot proyek pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) agar bisa selesai sesuai target yakni pada 2017 mendatang. TerÂlebih saat ini lokasi pembanguÂnan terus diguyur hujan deras.
Iwa mengatakan berdasarÂkan laporan yang diterimanya hingga akhir Februari lalu proyek pembangunan Tol BoÂcimi terus menunjukkan proÂgres menggembirakan.
Sejauh ini, ujar Iwa, proÂgres pembangunan Tol Bocimi di seksi 1 tahap 1 sudah mencaÂpai 9,3 persen. Sedangkan di tahap II pembangunan mencaÂpai 4 persen dan tahap III menÂcapai 4,4 persen.
“Alhamdulillah setelah saya survei langsung ke lapangan, progresnya cukup memuasÂkan. Sesuai arahan Pak GuberÂnur, kami terus bantu untuk mengidentifikasi permasalaÂhan dan kendala agar pembanÂgunan selesai sesuai target,†kata dia, kemarin.
(Yuska Apitya Aji)