NANGGUNG TODAYÂ – Guru SD honorer menjadi bos penadah hasil penambangan emas liar alias gurandil di kawasan GuÂnung Pongkor dicokok polisi. Dia diciduk di rumahnya di Desa Nanggung dan menyita ratusan karung lumpur dan beÂbatuan yang diduga mengandÂung emas dan sejumlah peraÂlatan pengolahan emas.
Tersangka DK,37, diketahui sudah lama menjadi bos penadah batu dan lumpur mengandung butiran emas hasil galian gurandil. “Para gurandili menjual ke anak buah DK seharga Rp50 ribu sekaÂrung dengan berat 20 Kg,†ungkap Kanitreskrim Polsek Cigudeg AKP Asep Saefudin, Minggu (3/4/2016)
Sebelumnya, pada Jumat (1/4/2016) malam, polisi menangÂkap dua kaki tangan Pak Guru honorer ini, yakni Mukhroji,32,) warga Kampung Padurung, Desa Lebaksangka, Kecamatan Lebak dan Endang Suhendar,34, warga Kampung Malangbong, Desa ArÂgapura, Kecamatan Cigudeg.
“Keduanya kami tangkap setelah kedapatan membawa 24 karung berisi lumpur dan bebatÂuan diduga mengandung emas,†kata Asep. Lewat inetrogasi, dkeÂdunya mengaku lumpur dan beÂbataun ini milik Dedi, bosnya yang membeli dari para gurandil.
Sehari- hari, Dedi dikenal sebÂgaai guru hionoer di sebuah SDN Di Desa Sukamajau, Kecamatan Nanggung. Tanpa buang waktu Sabtu (2/4/2016) kemarin, kita serÂgap tersangka Dedi ini di rumahnÂya,†jelasa Kanitresklrim.
Dari rumahnya itu ditemukan bak besar untuk menyaraung lumpur dan bebatuan yang mengandung emas, serta 30 alat gelundungan buat pengelohan emas.
(Rishad Noviansyah)