DORTMUNDÂ – Markas BorusÂsia Dortmund, Signal Iduna Park penuh sesak untuk menyaksikan kembalinya pahlawan yang kini menjadi laÂwan mereka, Jurgen Klopp. Ya, Klopp mendampingi klub besuÂtannya kini Liverpool kala harus puas berbagi angka 1-1 dalam perempatfinal Liga Europa, Jumat (8/4/2016) dinihari WIB.
Ya, sejak meninggalkan DortÂmund, ini adalah pertama kalinya Klopp kembali ke Signal Iduna Park untuk menghadapi tim yang pernah ia besut. HasilÂnya pun lumayan bagus buat Klopp yang bisa mencuri poin di ‘bekas rumahnya’ itu.
Dengan hasil imbang 1-1 itu, Liverpool cukup bermain imbang 0-0 pada leg II yang akan dihelat di Anfield pada pekan depan.
Setelah pengundian babak perempatÂfinal Liga Europa beberapa pekan silam, laga Dortmund vs Liverpool memang sudah digadang jadi big match dari fase delapan beÂsar. Kendati tidak menghasilkan pemenang, atmosfer pertandingan tidak mengeceÂwakan.
Signal Iduna, yang selalu dikenal denÂgan riuhnya dukungan suporter dan koreo pendukung Dortmund yang unik, dini hari tadi terisi penuh. Signal Iduna punya kapaÂsitas 81.359 penonton dengan tribun berdiri. Khusus untuk laga dini hari tadi, 65.848 tiket yang dialokasikan terjual habis. “Full house!†demikian seru akun Twitter resmi Dortmund, @BVB.
Klopp sendiri tampak meÂnikmati pertandingan. Begitu laga selesai, menyalami pemain-pemainnya sendiri sebelum menghampiri pemain-pemain Dortmund –yang juga pernah jadi pemainnya– dan menyalami mereka satu per satu.
Ia kemudian mengatakan, kendati mengantongi satu gol tandang, peluang Liverpool dan Dortmund masih sama besar. “Kami tidak merasa sudah loÂlos, perjalanan masih panjang. Tapi, laga kedua bakal luar biÂasa,†kata Klopp.
“Kami sudah melihat perÂtandingannya, peluangnya masih 50-50. Dortmund tidak terlalu peduli di mana mereka akan berÂmain dan di mana mereka menÂciptakan gol. Tentu saja mereka masih dalam posisi yang sangat bagus,†ucap Klopp di situs resmi Liverpool.
“Tapi saya pikir sangat pentÂing untuk kami untuk memperÂlihatkan wajah dari Liverpool ini. Banyak orang memikirkan tentang kemungkinan performa kami, dan mungkin mereka sekaÂrang sedikit terkejut. Saya benar-benar senang dengan penampiÂlan kami,†lanjutnya.
“Gol tandang adalah hal baÂgus dan lebih baik daripada haÂsil 0-0, 100 persen lebih baik. Tapi kami harus menampilkan performa terbaik kami di leg kedua untuk lolos. Saat ini belum ada pemenang. Ini baÂgus untuk suporter dan untuk seluruh orang yang mencintai sepakbola. Laga berikutnya akan ketat dan saya menantiÂkannya,†tukasnya.
Sementara pelatih DortÂmund, Thomas Tuchel meniÂlai timnya memang tak layak menang karena tak tampil maksimal. Sepanjang laga, Dortmund yang unggul dalam penguasaan bola (59%) justru tertinggal lebih dulu.
Divock Origi menjebol gawaÂng Dortmund di menit ke-36 usai memanfaatkan bola operan dari James Milner. “Di babak peremÂpatfinal, bisa saja Anda tidak panÂtas menang dan itulah persoalanÂnya,†ujar Tuchel seperti dikutip dari BBC Sport.
“Ini persis seperti apa yang kami duga dari Liverpool. Tapi kami mengharapkan kami unÂtuk lebih baik, lebih bebas dalam mengoper bola dan dengan ritme yang lebih baik,†lanjutnya.
Dortmund akan gantian melÂawat ke Anfield di leg kedua pada 14 April mendatang. Tuchel menÂgaku timnya tak gentar dan yakin timnya bisa tampil lebih bagus.
“Kami juga bisa mencetak gol tandang. Kami tidak takut dan kami tidak terlalu kecewa. Malam ini bukan performa terbaik kami dan untuk menang Anda buÂtuh performa yang top,†lanjut Tuchel.
“Kami sudah pernah datang ke berbagai tempat dan mencetak gol dan menang. Ini baru setenÂgah babak dan para pemain perÂcaya diri. Kami menantikan perÂtandingan di Anfield,†katanya.
(Rishad/Net)