JAKARTA TODAYÂ – Presiden Republik InÂdonesia, Joko Widodo, akan membahas kerja sama soal berbagi informasi intelijen dengan para pemimpin Uni Eropa dalam rangkaian kunjungannya ke beberapa negara kawasan tersebut pada 18-22 April mendatang.
“Dalam kerja sama deradikalisasi, inÂtelligent information sharing akan dibaÂhas oleh Presiden Republik Indonesia dan para pemimpin Uni Eropa. Selain itu, penÂgalaman Indonesia dalam menangani isu kontraekstremisme dan kontraterorisme juga sangat menarik untuk dibahas,†ujar Menteri Luar Negeri RI, Retno LP MarÂsudi, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (11/4/2016).
Selama ini, menurut Retno, Jokowi memang selalu memaparkan mengenai pendekatan yang dilakukan Indonesia dalam menangani terorisme dalam kesÂempatan internasional. Indonesia, kata Retno, tak hanya melakukan pendekaÂtan keras, tapi juga lunak. “Pendekatan agama dan kebudayaan serta penyebaran nilai toleransi juga sangat penting,†tutur Retno.
Selain itu, Jokowi juga akan membahas masalah global yang menimpa kawasan Asia dan Eropa, yaitu migrasi manusia. Menurut Retno, Jokowi akan bertukar pikiran dan memaparkan inisiatif IndoneÂsia untuk menangani krisis tersebut di kaÂwasan Asia Pasifik, seperti gagasan menÂgadakan Bali Process yang berhasil digelar pada Maret lalu.
Tak hanya itu, Jokowi bersama para pemimpin Uni Eropa juga akan membahas kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi. Kemitraan ekonomi Indonesia dan Uni Eropa dianggap cukup kuat denÂgan nilai perdagangan pada kurun waktu 2015 mencapai US$26,14 miliar, urutan keempat terbesar bagi Indonesia. SemenÂtara itu, nilai investasi Uni Eropa dan InÂdonesia mencapai US$2,26 miliar. “IndoÂnesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki Comprehensive Partnership Agreement (PCA) dengan Uni Eropa. Sudah sewajarnya bahwa fondasi kuat yang sudah dibangun tersebut dijewÂantahkan dalam kerja sama konkrit yang menguntungkan rakyat Indonesia dan negara-negara Uni Eropa,†tutur Retno.
Menurut Retno, ini merupakan perÂtama kalinya seorang presiden RI akan diterima oleh Presiden Uni Eropa di BrusÂsels, yaitu presiden Parlemen Eropa, presÂiden Dewan Eropa, presiden Komisi Eropa.
Pertemuan dengan pemimpin Uni EroÂpa ini merupakan bagian dari rangkaian laÂwatan Jokowi ke kawasan tersebut. Jokowi juga dijadwalkan akan mengadakan perteÂmuan bilateral dengan pemimpin Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda.
(Yuska Apitya/dtk)