BOGOR TODAY – Berbagai cara unik dilakukan masyarakat unÂtuk memperingati Hari Bumi yang jatuh setiap tanggal 22 April. NusaÂtani bersama para pendukung peÂnyanyi legendaris, Iwan Fals yang tergabung dalam Orang Indonesia (OI), melakukan penanaman poÂhon untuk menyelamatkan bumi dari panas global.
Tak hanya itu, kegiatan posiÂtif lain yang dilakukan KomuniÂtas Nusatani juga dengan cara melaunching bank sampah unÂtuk mengurangi volume sampah di Kota Bogor guna membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Acara Pelaunchingan bank sampah ini diselenggarakan di RT 03/03 KeÂlurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, pada Jumat (22/04/16) keÂmarin.
Sekretaris Nusa Tani, Candra Hardiansyah dalam sambutannya mengatakan, lokasi penanaman pohon dan bank sampah diarea ini dikarenakan lokasi ini merupakan bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah pada era tahun 1980- an dan lokasi ini kini dimiliki oleh Kementerian Keuangan RI.
Pada tahun 2012 lalu, untuk pertama kali warga dan komuniÂtas Nusatani memanfaatkan lahan seluas 3 hektar ini untuk ditanami berbagai macam tanaman hidup. Ia juga mengatakan, harapannya di tahun 2016 ini Pemkot dapat mengakuisi lokasi ini untuk dijjaÂdikan sebagai hutan mini. “ Hal ini akan sangat berharga untuk upaya konservasi dan penambahan RuÂang Terbuka Hijau (RTH) bagi Kota Bogor mengingat lokasinya terhiÂtung masih berada di pusat kota,†ujarnya.
Pada kesempatan tersebut juga, secara simbolis Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto menanam satu jenis bibit pohon kalpataru sebÂagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan lingkungan hidup. “Dengan ini, kami juga berharap Walikota, Bima Arya bisa menjadi pahlawan lingkungan bagi Kota BoÂgor,†singkatnya.
Sementara itu, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto yang mengaÂpresiasi lauching hadirnya bank sampah ini mengatakan, dengan adanya bank sampah diharapkan masyarakat akan semakin melek mengenai pentingnya penguranÂgan penggunaan yang bisa menyeÂbabkan sampah menumpuk. “DenÂgan adanya 61 bank sampah di Kota Bogor, semoga kedepannya akan terus bertambah bank sampahnya seperti di Kota Malang yang sudah mencapai 500 bank sampah. MeÂlalu kegiatan seperti ini, semoga kegiatan ini akan terus hidup dan memberikan arti agar Kota Bogor menjadi bersih dan nyaman,†paÂparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Pengelolaan Sampah DKP, Dian Herdiawan mengatakan, DKP terus mengejar agar bank samÂpah tercipta lebih banyak lagi unÂtuk mengelola sampah. “Kita berÂharap masyarakat dapat memilah sampah menjadi tiga bahan samÂpah, yakni Organik; sampah yang dihasilkan oleh alam, Anorganik; sampah yang dihasilkan oleh maÂnusia, ketiga adalah residu, yakni; sampah yang tidak mempunyai niÂlai ekonomis seperti pampers, batu baterai dan lainnya.,†tambahnya.
Ia juga mengatakan berdasarÂkan data di DKP, sampah di Kota Bogor 74 persen terdiri dari organik dan sisanya anorganik serta residu. “Dengan adanya pengelolaan samÂpah, nantinya hanya residu yang dibuang ke TPA, untuk organik dan anorganik akan ditampung ke bank sampah,†pungkasnya. (Abdul KaÂdir Basalamah)