Untitled-3Berawal dari tempat tongkrongan warung tenda pinggir jalan di daerah Yasmin, setelah berjuang selama setahun lebih akhirnya Coffee House yang terdiri dari dua lantai ini pun mengukuhkan eksistensinya pada salah satu sisi Jalan Pandu Raya, Bantarjati – Bogor Utara. Mengusung konsep tematik bernuansa modern vintage yang terlihat dari pilihan dekorasi interiornya, membuat siapa saja yang sempat mampir atau sudah datang kembali untuk kesekian kalinya pun merasakan kenyamanan lagi santai.

Hesti Amelia
([email protected])

Bagaimana Kongkouw Coffee House akhirnya bertransforma­si menjadi sebuah tempat kopi yang nyaman seperti sekarang bukan lah sulap apalagi sihir, melainkan buah dari perjuangan dan kerja keras Iza dkk.

“Pada mulanya, Kita belum mengerti tentang kopi, sama sekali. Perlahan tapi pasti, karena kita belajar, terbesitlah keingi­nan untuk mengejar lebih banyak ranah lagi dari kopi itu sendiri yang belum bisa terpenuhi jika melulu bertahan di warung tenda,” ujar Iza, salah satu dari lima pendiri juga pemilik Kongkouw Coffe House saat mengemukakan alasan mengapa pada akh­irnya memutuskan untuk relokasi ke tem­pat yang lebih ideal dan kondusif.

Kopi yang enak, tempat yang nyaman, dengan harga yang masih terjangkau meru­pakan konsep di bangunnya Kongkouw Coffee House itu sendiri. “Karena memang rata-rata diantara berlima owner ini. Kita take recoard-nya sering belajar sama ke­dai kopi di Bandung. Ya, di situ kita seperti kesentil. Kalau di Bogor konsepnya masih Jakarta banget, kalau di kita mikirnya pas di Bandung itu kopinya rata-rata enak tapi harganya mahasiswa banget, dan disana kalau nemu single origin macem-macem dan aneh, jadi dipikir kita bawa konsep ini ke bogor,” ungkap Iza, kepada Bogor Today.

Iza mengatakan, perjuangan saat mem­buka ruko agak setengah ngasal dalam hal survey tempat, hanya sekedar sambil keliling-keliling saja. “Kadang saat tengah malem pas nunggu sepi agar enak surveyn­ya, terus nanti kita bandingin pas siangnya keliling lagi. Patokan, dan puteran segala macam juga harus dilihat,” katanya.

Iza mengatakan, uniknya saat meng­umpulkan dana untuk membuka tempat ini. Ketika dapat spot yang lumayan di ban­tar jati memang arus senyewaannya sangat kenceng. “kita sudah ngebidik nanya dan oke sudah tau harganya. Seminggu kemu­dian sudah ada yang ambil,” lanjutnya.

Awalnya, tempat yang ia tempatkan untuk Kongkouw Coffee House bekas gu­dang Living Room. “Pada bulan Oktober, Living Room sudah tidak menempatkan ruko ini selama enam bulan. Jadi memang jangka waktunya agak lama, kondisi tem­pat sangat kacau balau. Mau gak mau kita kerjasama bersama desainer grafis untuk dekor dan desain interior dengan tema fun vintage yaitu kita membawa tema warna-warna dan furniture yang memakai desain warna agak klasik tapi tidak membuat kaku keadannya,” tambah Iza.

Menu yang disajikan

Saat masih jualan di tenda, Kongkouw Coffee House menyediakan lebih banyak kopi tradisonal. Karena jika kopi yang terasa paitnya sangat kuat mereka tidak senang. “Kita mikirnya pindah ketempat ini dugaannya banyak pemain kopi tapi dugaan kita tidak terlalu care dengan cita rasa yang asli. Ternyata pas buka peminat kopinya lumayan care dengan rasa kopi kadang malah meminta kopi yang memang alaminya manis atau sedikit acidic. Apa lagi di daerah kota ternyata banyak orang yang suka dengan rasa aneh-aneh. Malah mereka kaget karena kita memiliki origin yang tidak umum seperti batak mok-mok, atau west java natural pitch,” jelas Iza.

Kopi nusantara di Kongkouw Coffee House sengaja tidak ditulis di buku menu untuk pilihan biji kopinya, karena Kongk­ouw Coffee House memberikan setengah edukasi setiap dua minggu sekali agar pengunjung tidak bosan dengan varian biji kopi yang ditawarkan.

Menu kopi andalan lainnya yaitu sun­shine ice coffee yakni es kopi espresso diberi gula cair, dan perasan lemon. Ti­dak lupa dengan menu cappucino dan mochaccino sebagai menu favorit di sini. Jika Anda tidak ingin memesan menu kopi, Kongkouw Coffee House menyediakan menu milk basede beverages yang terdiri dari banana milk, orange milk, green tea latte, thai tea latte. Ada juga pilihan menu minuman cokelat, ice blended tea, dan classic english tea.

Kongkouw Coffee House juga menye­diakan menu makanan yang diberi nama kudapan nikmat yaitu pop corn choco caramel, singkong keju, banana chocolava, roti egg in the hole, roti cablak, dan masih banyak lagi. Bagi Anda yang ingin makan-makanan berat, tenang saja Kongkouw Coffee House memiliki menu nasi goreng keju atau kongkouw, mie tek-tek kongk­ouw, dan mie susu yang menggunakan fresh milk. “Kita juga memiliki menu si­sha,” ujarnya.

Kisaran harga kopi di Kongkouw Coffee House tenang saja tidak membuat kantong jebol, mulai dari Rp 14.000-Rp 21.000. Khusus menu non coffee Rp 17.000-Rp 19.000, dan untuk kudapan nikmat Rp 15.000-Rp 25.000.

Fasilitas yang disediakan oleh Kongk­ouw Coffee House, terdapat satu papan tulis yang berguna untuk memberikan teori atau praktek tentang kopi khusus karyawan, tetapi jika pengunjung ingin ikut bergabung belajar bersama sangat dipersilahkan. Training ini berlangsung se­tiap hari Kamis dan minggu. Ada juga free wifi, mushola, toilet, dan tempat terdiri dari dua lantai yang dapat menampung 90 orang. “Kita mau membuka lantai tiga agar bisa digunakan untuk rapat, dan acara lainnya.” Terang Iza.

Kongkouw Coffee House buka setiap hari pukul 11.00-24.00 WIB weekday, se­dangkan weekend 11.00-02.00 WIB. “Wak­tu itu pernah ada tamu, betah sekali nong­krong di sini. Sampai-sampai adzan subuh baru pulang,” tandas Iza.

Menurut Iza, modal yang dikeluarkan selama masih ditenda Rp. 35 juta digu­nakan untuk membeli gerobak, tenda, dan alat kopi. Sedangkan saat membuka ruko memerlukan modal Rp. 180 juta untuk renov, sewa tempat, dan gaji pegawai. Saat ini Kongkouw Coffee House dapat menjual 60 hingga 80 cangkir kopi dalam sehari. (*)

============================================================
============================================================
============================================================