usa-today-7441409.0LOS ANGELES– Juara dunia tinju kelas menengah, Saul Canelo Alvarez mem­buat keputusan mengejutkan dengan mencopot sabuk juara WBC miliknya. Ini dilakukannya tak lepas dari tuntutan pertarungan wajib melawan Gennady Golovkin.

“Dengan melalui berbagai pertim­bangan, saya menginstruksikan manaje­men saya di Golden Boy Promotions un­tuk melanjutkan negosiasi duel kontra Gennady Golovkin dan memutuskannya secepat mungkin,” kata Canelo, dikutip ESPN.

Setelah mempertahankan sabuk kelas menengah usai kemenangan KO di ronde keenam atas Amir Khan, WBC memberi Canelo waktu selama 15 hari agar menggelar negosiasi pertarungan dengan kubu Golovkin sebagai peme­gang sabuk gekar interim WBC kelas menengah.

Batas tenggat jatuh pada Rabu (18/5/2015) lalu, namun Canelo dan promotornya, Oscar De La Hoya, tak kunjung memenuhi persyaratan ters­but. WBC bahkan sempat mengancam akan mencopot gelar Canelo jika tak segera mencapai kesepakatan dengan Golovkin.

BACA JUGA :  Sah jadi WNI, Maarten Paes Target Main di Piala Dunia 2026

Keputusan Canelo untuk menco­pot sabuk WBC melahirkan anggapan bahwa petinju Meksiko itu bermaksud menghindari pertarungan melawan Golovkin. Namun promotor Oscar De La Hoya membantah tuduhan terse­but.

Menurut De La Hoya, Canelo me­mang bermaksud menggelar pertarungan menghadapi Golovkin, namun pihaknya menolak melakukan negosiasi di bawah tekanan waktu yang diberikan WBC. Ko­non, beberapa klausul pertarungan tidak mencapai mufakat dalam tenggat waktu 15 hari itu.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Kalah dari Iraq 2-1, Ini Kata Pelatih Shin Tae-yong

“Tak perlu diragukan, Canelo adalah bintang tinju. Dia berani naik ring untuk GGG sebagai pernyataan pada dunia bahwa dirinya petarung ter­baik. Hanya saja kami tidak ingin meng­gelar pertarungan besar ini di bawah tekanan WBC,” kata De La Hoya.

Jika terealisasi, pertarungan Golovkin-Canelo dipercaya sebagai pertarungan tinju terbesar sejak era Floyd Mayweather Jr vs Manny Pac­quiao yang dikenal sebagai mega duel 2015. Golovkin (35-0, 32 KO), adalah petinju Kazakhstan yang memiliki rekor kemenangan KO sebanyak 22 kali beruntun, sementara Canelo (47- 1-1, 33 KO) dipandang sebagai lawan paling masuk akal untuk mengalahkan GGG.

(Rishad/Net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================