FORUM bisnis antara pengusaha Indonesia dan Republik Korea Selatan (Korsel) yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghasilkan kesepakatan bisnis senilai US$18 miliar, kata Menteri Luar NegÂeri, Retno LP Marsudi.
Oleh : Winda Herviana
[email protected]
Dalam perjalanan di ReÂpublik Korea tampak antusiasme yang tinggi dari pengusaha swasta Korea yang tercermin di bisnis foÂrum yang dihadiri 500 pengusaÂha Korea, dan deal yang dihasilÂkan adalah sekitar US$18 miliar,†ujarnya dalam jumpa pers seusai kunjungan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) ke Korsel dan Rusia.
Selain Menlu Retno, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mendag Thomas Lembong dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki turut hadir dalam jumpa pers di Bandara InternaÂsional Halim Perdana Kusuma, Jakarta, itu.
Menlu menjelaskan, Presiden Jokowi baru saja menyelesaikan kunjungan kenegaraan ke Korsel pada 16-18 Mei 2016, dilanjutkan kunjungan kerja ke Rusia dan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin pada 18 Mei 2016, selanjutnya menghadiri KTT ASEAN-Rusia pada 19-20 Mei 2016.
Menurut Retno, dari kunjunÂgan kenegaraan ke Korsel tercatat selain kesepakatan bisnis, ada beÂberapa hal yang dihasilkan bagi Indonesia melihat komitmen kuat dari Pemerintah Korsel untuk meningkatkan kerja sama di berÂbagai bidang dengan Indonesia.
Selain kerja sama kuat yang sudah dilakukan terdapat dua kerÂja sama yang akan ditambahÂkan dan diprioritaskan yaitu kerja sama akselÂerasi industrialisasi dan kerja sama pengembangan industri kreatif, ujarnya.
“Setelah perÂtemuan dengan Presiden Park, tujuh kesepakatan kerja sama ditanÂdatangani, yaitu meliÂputi bidang industri mariÂtim, industri kreatif, olah raga, geospasial, kawasan ekonomi khusus (KEK), restorasi lahan gambut dan pemberantasan koÂrupsi,†kata diplomat karir terseÂbut.
Menurut Menlu, dalam kunjungan ke Korsel, Presiden Jokowi juga berinteraksi dengan generasi muda di salah satu uniÂversitas di negara itu.
“Presiden Jokowi juga meÂnyampaikan pidato kunci pada Asia Conference Leadership yang dihadiri oleh Presiden Park, manÂtan Presiden AS George Bush dan tokoh dunia lainnya,†kata Retno.
Pesan Presiden Jokowi adalah bahwa Indonesia mengupayakan ekonomi yang terbuka dan komÂpetitif, perlunya pembangunan inklusif dan kepemimpinan yang mendengar suara rakyatnya.
Sementara itu, Presiden Jokowi saat bertemu Presiden RuÂsia, Vladimir Putin, dalam sasana bersahabat dan terbuka dalam upaya meninÂgkatkan kerja sama di berbÂagai bidang.
“Ini tampak dari level pemerinÂtah dan swasta, terutama dalam upaya peningkatan ekspor buah, sayuran sawit, dan potensi pariwisata. Semua potensi ini akan ditindaklanjti Indonesia,†katanya.
Terkait investasi, menurut Menlu, antara lain ada komitmen pembangunan kilang minyak dan gas oleh pengusaha Rusia senilai 13 miliar dolar AS. Juga sudah diÂtandatangani lima kesepakatan kerja sama, antara lain bidang pertahanan, fishing, kebudayaan dan arsip kementerian.
Di Rusia, Presiden Jokowi juga menghadiri KTT ASEAN-RuÂsia yang dilakukan dalam memÂperingatii 20 tahun kemitraan ASEAN-Rusia.
“Tampak ada keinginan Rusia untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi dan reÂspons terhadap isu integrasi ekoÂnomi,†katanya.
Dalam Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Bisnis PerÂhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Rusia, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal antara lain kemitraan ASEAN dan Rusia harus membawa manÂfaat bagi perdamaian dan kemakÂmuran.
“Presiden Jokowi juga meÂnyampaikan pentingnya pemÂbangunan arsitektur keamanan kawasan dengan mengedapankan sentralitas ASEAN dan meminta dukungan Rusia atas perlunya arÂstektur keamanan kawasan yang diusulkan Indonesia itu,†katanya.
Presiden Jokowi juga menekankan kerja sama ekonomi dalam konteks ASEAN-Rusia, terÂutama dalam bidang energi dan konektivitas.
Di sela-sela KTT ASEAN-RuÂsia, Presiden Jokowi juga bertemu dengan PM Vietnam yang baru, Nguyen Xuan Phuc, dan membaÂhas upaya mendorong pencapaÂian target volume perdagangan 10 milliar dolar AS pada 2018 dan mendorong kelanjutan pembaÂhasan delimitasi pebatasan mariÂtim RI-Vietnam.
“Presiden Jokowi juga berÂtemu dengan PM Singapura yang membahas rencana kunjunganÂnya ke Indonesia dalam waktu dekat ini,†demikian Retno MarÂsudi. (NET)
Bagi Halaman