JAKARTA, TODAY– Pasokan apartemen yang dipasarkan di kota-kota besar di IndoneÂsia pada kuartal-I 2016 menÂcapai 364.585 unit. Angka ini mengalami kenaikan 20.109 unit atau sekitar 5,85 persen dibanding pasokan pada kuarÂtal sebelumnya.
Kenaikan tersebut didorong proyek-proyek baru yang dilunÂcurkan ke pasar dalam kuartal I-2016 di beberapa kota seperti Jakarta, Bodetabek, Surabaya dan Yogyakarta. Demikian haÂsil riset Indonesia Property Market Overview yang dirilis Coldwell Banker Commercial.
Dikutip dari Rumah.com, dari total pasokan yang telah dipasarkan tersebut, sekitar 75 persen berlokasi di wilayah Jabodetabek. Sedangkan kota lain di luar Jabodetabek yang berkontribusi cukup besar terhadap pasokan apartemen adalah Surabaya dan Bandung.
Selain kota-kota tersebut, kota besar lainnya di SumaÂtera, Kalimantan, dan Sulawesi hanya berkontribusi 9 persen terhadap total pasokan aparteÂmen di Indonesia.
Harga Rp14 Juta – Rp20 Juta
Secara umum, permintaan kumulatif sektor apartemen mengalami pertumbuhan 4,7 persen selama kuartal I yang mencapai 312.310 unit. Total unit terjual selama kuartal I-2016 tercatat 14.046 unit denÂgan apartemen kelas menenÂgah dan menengah-bawah sebagai kontributor utama terÂhadap penjualan.
Pasar apartemen di kota-koÂta dengan potensi pasar sewa yang lebih baik menunjukkan pertumbuhan pengembanÂgan yang lebih besar dibandÂing kota-kota lainnya. Sumber permintaan sewa utama umÂumnya berasal dari mahasiswa atau pekerja dikawasan indusÂtri atau bisnis.
Rata-rata harga aparteÂmen di kota-kota di IndoneÂsia berkisar antara Rp14 juta – Rp20 juta per meter persegi. Akan tetapi beberapa kota meÂmiliki rata-rata harga jual di atas kisaran tersebut, karena kontribusi apartemen kelas menengah dan menengah-atas yang cukup signifikan.
Kota-kota dengan rata-rata harga apartemen di atas Rp20 juta per meter persegi antara lain Jakarta, Medan, dan Balikpapan.
Rata-rata harga aparteÂmen relatif stagnan dan hanya bergerak sebesar -0,15 persen dari harga pada kuartal sebeÂlumnya. Selain masih terbaÂtasnya permintaan, stagnanÂnya harga rata-rata apartemen juga disebabkan oleh lebih banyaknya peluncuran proyek baru yang menyasar kelas menengah bawah yang hargÂanya ditawarkan lebih rendah dari harga rata-rata pada periÂode sebelumnya.
Aktivitas Masih Rendah
Ke depan, Coldwell Banker Commercial memerkirakan akÂtivitas pasar apartemen masih akan tetap rendah sampai akhÂir 2016. Jumlah pasokan baru diprediksi cukup signifikan, terutama berasal dari proyek-proyek yang akan mulai dipasÂarkan di Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Jabodetabek.
Sementara itu, pertumbuÂhan permintaan di sebagian besar kota-kota di Indonesia masih tetap rendah dengan raÂta-rata pertumbuhan di bawah 5 persen. Aktivitas transaksi sektor apartemen terutama berasal dari kelas menengah dan menengah-bawah sejalan dengan harga yang lebih terÂjangkau pada kelas tersebut.
(Winda/liputan6)
Bagi Halaman