GUBENUR Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyebut, ketidakstabilan kondisi ekonomi global mulai mereda. Bahkan pertumbuhan ekonomi yang sebelumnya diprediksi lebih rendah, bakal menunjukkan perbaikan.
Oleh : Winda Herviana
[email protected]
Secara umum kalau kita lihat ekonomi dunia dalam dua sampai tiga hari banyak tanda-tanda yang lebih baik. Sebelumnya kan ada penurunan dan kita khawatir dengan penurunan, tetapi yang dua hari ini menunÂjukkan kondisi yang lebih baik,†kata Agus di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, JuÂmat (27/5/2016).
Perbaikan harga minyak, lanÂjut Agus, menjadi salah satu fakÂtor membaiknya kondisi ekonomi global. Tercatat, harga minyak dunia sudah berada pada level USD 49 per barel sampai dengan USD 50 per barel.
Di sisi lain, tekanan akibat rencana Inggris keluar dari Uni Eropa juga mulai mereda. SemenÂtara sistem keuangan Amerika Serikat (AS) juga mulai menunÂjukkan stabilitas yang lebih baik.
“Kita juga lihat kemarin ini, banyak instabilitas, khususnya di sistem keuangan karena di AS ada pesan bahwa mereka akan menaiÂkkan bunga dan diperkirakan lebÂih besar kemungkinannya di Juni atau Juli. Tetapi beberapa hari ini, kembali mereka mengatakan belum tentu akan menaikkan. Sehingga betul-betul membuat lebih tenang,†jelas dia.
Dirinya menambahkan, seÂjumlah kondisi tersebut akan berÂdampak positif pada perekonomiÂan Indonesia. Walaupun, kondisi musiman di kuartal II nanti tetap harus diwaspadai oleh Indonesia.
“Saya sambut dengan baik karena dampaknya ke Indonesia juga lebih positif. Tetapi kalau di Indonesia kita paham bahwa di kuartal II adalah secara seasonal ada tekanan-tekanan khususnya untuk repatriasi keuntungan, ataupun pembayaran dividen. Itu biasanya menekan kondisi keuangan di Indonesia,†pungÂkasnya.
(net)
Bagi Halaman