MANILA TODAYÂ – Presiden Filipina, Benigno Aquino III, mengatakan perang habis-habisan militer FilipiÂna melawan kelompok Abu Sayyaf akan terus berlanjut, meski sepuÂluh warga negara Indonesia (WNI) sudah dibebaskan.
Pernyataan Presiden Aquino itu disampaikan kemarin. â€Abu Sayyaf telah menyebabkan terlalu banyak kerusakan untuk waktu yang sanÂgat lama, dan sekarang mereka benar-benar menghebohkan. MaÂsalah ini harus diatasi,†kata Aquino, yang mencatat eksekusi penggal sandera asal Kanada; John Ridsdel, oleh Abu Sayyaf pada peÂkan lalu.
Aquino bersumpah untuk mengerahkan semua kekuatan untuk menghancurkan Abu Sayyaf setelah dia sendiri masuk dalam rencana penculikan kelompok banÂdit itu.
Aquino mengatakan pemerÂintahannya dan sektor keamanan akan terus bekerja guna melumpuhÂkan Abu Sayyaf. â€Saya hanya ingin menegaskan kembali bahwa kita di pihak administrasi bicara ini untuk semua orang yang ingin berdialog dengan kami,†ujar Aquino, seperti dikutip Philstar, Selasa (3/5/2016).
â€Mereka yang hanya memaÂhami bahasa kekuatan atau keÂkerasan, maka kekuatan negaÂra juga harus ditampilkan. Tapi saya yakin bahwa sektor keamanan kami tidak mengalah—militer dan polisi—guna mengakhiri maÂsalah Abu Sayyaf ini,†katanya. Departemen Luar Negeri (DFA) FilÂipina menyambut pembebasan 10 WNI. â€Pemerintah Filipina senang melihat perkembangan positif yang dihasilkan dalam pembeÂbasaan yang aman dari 10 warga negara Indonesia,†bunyi pernyataÂan DFA. â€Sementara operasi intenÂsif di lapangan terus terjadi, DFA mempertahankan koordinasi yang erat dengan pemerintah asing yang bersangkutan dalam memastiÂkan pemulangan yang aman dari semua sandera yang tersisa,†lanjut DFA.
(Yuska Apitya/net)