Sebelumnya, Kepala BiÂdang Sarana dan Prasarana pada Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) KaÂbupaten Bogor, Ajat Jatnika menjelaskan perbatasan Bumi Tegar Beriman bukan lagi seÂbagai ‘dapur’ yang selalu diÂbelakang, namun akan diubah menjadi yang terdepan.
“Selama ini, daerah pingÂgiran seolah tak terjamah. SepÂerti kasus Bojongkulur, maka mindset akan dirubah menjadi, setidaknya sama dalam hal infraÂstruktur dengan daerah-daerah tetangga,†kata Ajat
Ia pun tak menampik jika wilayah perbatasan tak terÂjamah lantaran skala prioriÂtas pembangunan di Bumi Tegar Beriman yang belum mengarah untuk pembenaÂhan perbatasan. Ke depanÂnya, kata Ajat, pembenahan perbatasan bakal menjadi skala prioritas utama.
“Kan selama ini terbenÂtur dengan skala prioritas. Mana dulu nih yang mau dibenahi, cuma itu kan sebenarnya masalahnya, karena tetap harus bertaÂhap dibenahinya. Kalau fokus di satu titik, yang lainnya nanti iri. Makanya, kita masukkan dalam revisi RPJMD dan RPJPD sebagai skala prioritas,†tukasnya.