BERBAGAI kota di belahan dunia tengah berlomba-lomba mengusung kota dengan konsep kota pintar (smart city), tidak terkecuali Indonesia. Pasalnya, dengan adanya kota pintar, hal tersebut dapat memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dunia yakni sebesar 30 persen.
Oleh : Winda Herviana
[email protected]
Gubernur Bank InÂdonesia (BI), Agus Martowardojo meyakini, jika InÂdonesia mampu mengusung konsep kota pintar (smart city), maka pertumbuÂhan ekonomi di Tanah Air pun akan turut terkerek meningkat.
“Jika kota-kota cerdas yang baik itu urbanisasi bisa memÂbuat pertumbuhan ekonomi kotanya tinggi. Nah, kita harus mewujudkan itu, dengan menÂjadikan kota-kota besar di InÂdonesia menjadi kota cerdas,†ucapnya saat ditemui di KaÂwasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta pada pekan kemarin.
Indonesia masih memiliki ruang besar untuk memperbaiÂki ekonomi Indonesia. Meski saat ini kemajuan pada ekoÂnomi Indonesia sudah terlihat. Agus mengatakan, pada 2035 mendatang sekira 75 persen dari penduduk Indonesia akan melakukan urbanisasi atau memilih untuk meninggalkan desa dan menuju ke kota.
Agus menambahkan, kota pintar (smart city) juga haÂrus senantiasa didukung oleh pemerintah daerah (pemda), baik itu pemerintah kabupatÂen, ataupun walikota. Dengan demikian, pertumbuhan ekoÂnomi Indonesia pun akan lebih membaik.
Di antara puluhan bahkan ratusan kota yang ada di IndoÂnesia, Agus memaparkan, DKI Jakarta merupakan salah satu kota yang paling berperan beÂsar menjadi kota pintar d IndoÂnesia dan bahkan paling cepat mengembangkan inisiatif kota pintar.
“Jadi desa cerdas ataupun kabupaten sampai kota cerdas ini merupakan satu kesatuan. Dan dengan begini, Indonesia insya Allah akan bisa mempuÂnyai pertumbuhan ekonomi yang membaik,†pungkasnya.
Akan tetapi, jika ingin meÂmajukan atau mengembangÂkan kota pintar, tidak terlepas dari sumber daya manusia. Mulai dari faktor warga hingga lingkungan itu sendiri.
Oleh sebab itu, masih kata Agus, baik pemerintah daeÂrah maupun pusat harus terus bersinergi untuk bekerja sama. Terutama pariwisata, menginÂgat Indonesia memiliki ragam dan kaya akan budaya. “Kita harus terus mengembangkan yang khususnya peningkatan pariwisata,†pungkasnya. (net)
Bagi Halaman