bank-indonesiaSetiap tahun kebutuhan uang mengalami pening­katan, tahun ini kelihatan­nya istimewa, peningkatan lebih tinggi dari tahun-tahun sebelum­nya, akhir Mei uang yang diedar­kan berjumlah Rp 534,7 triliun. Terdiri dari Rp 527,6 triliun uang kertas, Rp 7,1 triliun uang logam,” kata Direktur Eksekutif Pengelo­laan Uang BI Suhaedi, di Gedung BI, Jakarta, Senin (6/6/2016).

Sebagaimana siklus tahunan, periode Ramadan dan Idul Fitri 2016 umumnya terjadi peningka­tan kebutuhan uang tunai oleh ma­syarakat. Posisi uang yang beredar pada akhir Ramadan terus mengal­ami peningkatan dengan rata-rata kenaikan selama 9 tahun terakhir (2007-2015) sebesar 14,7 persen.

BACA JUGA :  Sinergi Jaga Ketahanan Pangan, Sekda Kabupaten Bogor Hadiri Rakor Bersama Sekda Se-Jawa Barat 

“Ramadhan dan Idul Fitri jumlahnya selalu tinggi dalam 9 tahun pertumbuhannya 14,7 persen,” kata Suhaedi.

BI juga memprediksikan adan­ya kenaikan kebutuhan uang tu­nai pada bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri tahun 2016, yaitu hingga Rp 160 triliun dibanding­kan tahun 2015 yang hanya Rp 140 triliun. “Tahun lalu penari­kan uang oleh masyarakat Rp 140 triliun dari seluruh kantor-kantor BI dari 43 kantor perwakilan yang melayani,” ujar Suhaedi.

BACA JUGA :  Tega! Bayi Berusia 6 Hari Ditempeleng Ayah Kandung di Surabaya

Ada 4 faktor yang mempenga­ruhi peningkatan transaksi yaitu pertumbuhan ekonomi, mening­katnya transaksi, adanya gaji ke- 13 dan 14 serta bertepatan dengan liburan sekolah. “Ada 4 faktor di samping pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya transaksi, diperkirakan penarikan dari BI mencapai Rp 160 triliun, kenaikan karena pembagian gaji Juni-Juli untuk gaji 13 dan 14. Jumlah hari libur lebih banyak tahun ini dan juga bertepatan dengan liburan sekolah,” jelas Suhaedi. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================