JAKARTA TODAY– PT PLN ( Persero) kembali menambah pasokan listrik untuk memÂperkuat sistem kelistrikan Jawa- Bali, melalui beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi 1 x 660 Mega Watt (MW) yang berlokasi di Desa Karang Kandri, KabupatÂen Cilacap, Jawa Tengah. PLTU Cilacap ekspansi ini masuk ke dalam interkoneksi Jawa-Bali melalui jaringan 500 kV Adipala- Kesugihan.
Menandai masuknya PLTU Cilacap ekspansi 1 x 660 MW ke dalam sistem Jawa-Bali, PLN melakukan tanda tangan ComÂercial Operation Date (COD) dengan PT Sumber Segara PriÂmadaya selaku pengembang. Acara penandatangan dilakukan pada Kamis (16/6 ) di Kantor PLN Pusat, oleh Direktur Bisnis ReÂgional Jawa Bagian Tengah Nasri Sebayang dan disaksikan oleh Direktur Utama Sumber Segara Primadaya (S2P) Muhammad Rasul.
PLTU Cilacap ekspansi tahap 1 menggunakan teknologi Super Critical Boiler berbahan bakar batu bara low range (4.200 kilo kalori per kilogram) didukung dengan Fluidized Gas DesulÂphurizaton (FGD) yang didesain untuk dapat beroperasi secara efisien dan ramah lingkungan. Hal ini sekaligus juga untuk pengoperasian pembangkit yang ramah lingkungan dengan mengurangi emisi gas buang. “Setelah melalui serangkaian uji coba ketahanan dan sinkroÂnisasi, akhirnya PLTU Cilacap Ekspansi dinyatakan lulus uji coba dan juga sudah berhasil mendapatkan sertifikat laik operasi. Artinya pembangkit ini akan menambah pasokan hingÂga 660 MW dan berpotensi meÂnambah pelanggan baru hingga 350.000 pelanggan, serta akan memperkuat keandalan operasi sistem Jawa-Bali secara keseluruÂhan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan,†ujar Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN, Nasri Sebayang, dalam keterangan tertulis kepada media, Kamis (16/6/2016).
Secara keseluruhan jumlah pelanggan di regional Jawa BaÂgian Tengah mencapai 22 juta pelanggan lebih. Jumlah pelÂanggan mengalami pertumbuÂhan sebesar 4,83 % tahun 2015. PLTU ini dibangun di atas tanah seluas 39,28 hektar (ha) di lokasi yang sama dengan PLTU eksistÂing Cilacap 2 x 300 MW. PLTU Cilacap Ekspansi dikembangkan oleh S2P dengan sponsor PT Sumber Energi Sakti Prima 51% dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) 49%.
Proyek ini merupakan kelanÂjutan dari proyek Fast Tracking Project (FTP) yang dibangun oleh Independent Power ProÂducer (IPP) atau pengembang swasta dengan durasi pembanÂgunan lebih cepat dari kontrakÂtual yakni hanya 32 bulan saja. Nantinya akan dibeli oleh PLN seharga US$ 7,5534 cent/kWh dengan asumsi harga batubara US$ 72,06/ton.
Metode pengadaan dilakuÂkan dengan skema ekspansi, berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 03 Tahun 2015, di mana penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik pada pusat pembangkit tenaga listrik yang telah beroperasi di lokasi yang sama dilakukan penunjukÂkan langsung pungkasnya.(YusÂka Apitya/pln)
Bagi Halaman