maxresdefaultPOSO TODAY– Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi mengatakan, ruang gerak kelompok teroris Santoso semakin sempit. Jumlah kelom­pok itu juga makin sedikit, hing­ga hari ini kelompok Santoso tinggal 21 orang.

“Sekarang totalnya tersisa 21 orang,” ujar Brigjen Rudy, saat ditemui di kediaman Calon Kapolri Komjen Tito Karnavian, di Kompleks Polri Ragunan, Ja­karta, Rabu (22/6/2016).

Menurut Rudy, Santoso sela­lu mengetahui gerakan petugas dan berhasil menghindari gera­kan petugas. Untuk itu pihakn­ya akan ubah strategi dalam mengejar Santoso.

“Artinya gerakan pasukan dari bawah gunung ke atas itu masih menimbulkan bunyi dan ada bekasnya. Itu yang kami ubah,” ucapnya.

Dia juga menginginkan supaya Santoso dapat ditang­kap hidup-hidup. “Kalau bisa hidup kenapa harus mati,” tu­tup Rudy.

BACA JUGA :  Durhaka! Anak di Makassar Tega Aniaya Ibu Kandung, Ancam Akan Bakar Rumah

Sementara, Markas Be­sar Kepolisian RI memastikan bahwa selama bulan Rama­dan ini operasi Satgas Ti­nombala gabungan TNI dan Polri terus dilanjutkan. Selain untuk memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah, operasi juga untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam menjalan­kan ibadah puasa.

“Poso ini sedang Operasi Ti­nombala jadi namanya operasi semua mengamankan melaku­kan pencarian para DPO jadi iya,” kata Kepala Divisi Hubun­gan Masyarakat Mabes Polri Irjen Boy Rafli di Mabes Polri, kemarin.

Boy menegaskan bahwa per­buruan terhadap kelompok San­toso terus dilanjutkan. Menurut dia titik koordinat kelompok yang bersembunyi di Pegunun­gan Biru, Sulawesi Tengah itu telah diketahui.

BACA JUGA :  Ngaku Guru Agama, Pria Makassar Nyamar Pakai Cadar Berbaur dengan Akhwat di Masjid

Hanya memang luasnya medan masih menjadi ken­dala. “Iya belum yang jelas kordinat saja tapi ini (hutan) sangat luas,” kata Boy. “Oper­asi Tinombala itu dalam rangka rangka memastikan (kelom­pok Santoso) tidak menganggu masyarakat melakukan ibadah puasa di sana termasuk tujuan­nya untuk ingin menangkap mereka,” tambah Boy.

Boy menduga kelompok Santoso mendapat sumber-sum­ber bantuan makanan. Lantaran tidak semua akses jalan dikua­sai oleh anggota polri. “Diduga ada sumber-sumber lain karena jalan menuju Gunung Biru ban­yak akses jadi bisa dari kampung lain bisa jadi diduga dari jalan yang selama ini belum tersentuh petugas,” kata Boy.(Yuska Api­tya/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================