Sejarah baru kembali ditorehkan di jagad antariksa. Kemarin, satelit milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bernama LAPAN-A3/IPB meluncur ke udara dengan roket PSLV-C34 buatan Indian Space Research Organisation (ISRO), India.
ROKET pembawa satelit yang berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini meÂluncur dari Pusat Antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India pukul 03.55 waktu seÂtempat atau pukul 10.55 WIB. “Roket pembawa satelit LAPAN-A3 sudah sampai di orbit. Perlu waktu 17 menit untuk sampai di orbit. SekaÂrang menunggu satelitÂnya bisa dikontak untuk pertama kali sekitar 6 jam lagi,†kata Peneliti Pusat Teknologi Satelit (Pusteksat) LAPANRobertus Heru Triharjanto yang ikut mengawal peluncuran langsung dari Sriharikota, kemarin.
Satelit kini mengorbit dengan ketÂinggian 500 km dengan inklinasi 97 derajat. Meski peluncuran berjalan mulus, tim dari Indonesia yang menÂgawal peluncuran LAPAN-A3 masih waswas. “Masih deg-degan. Kita perÂlu cek dulu apakah radio, komputer, baterai, kamera, dan lain-lainnya berÂfungsi baik gak di atas sana. Kalau di bawah sih berfungsi baik. Di atas harÂus dibuktikan. Proses pengecekan total akan makan waktu 1 bulan,» terangnya.
Satelit LAPAN-A3 diluncurkan denÂgan menumpang (piggyback) roket PSLV-C34 milik India. Peluncurannya menumpang misi utama peluncuran Cartosat, serta dua satelit buatan perÂguruan tinggi di India, yaitu SathyaÂbamasat dan Swayam.
Tak hanya Indonesia, beberapa negara juga ikut serta dalam misi peluncuran tersebut dengan cara pigÂgyback. Mereka adalah Amerika SeriÂkat (SkySat Gen2-1 dan Dove Satellites), Jerman (BIROS), dan Kanada (GHGSat-D dan M3Msat).
LAPAN-A3 akan mengelilingi bumi sebanyak 14 kali dan melintasi IndoÂnesia empat kali setiap harinya. Satelit yang dikembangkan di Pusat Teknologi Satelit LAPAN, Rancabungur, Bogor ini nantinya akan difungsikan untuk pemantauan lahan pertanian dan wilayah perairan laut Indonesia, serta digunakan untuk pengukuran medan magnet bumi dan uji eksperimen peraÂlatan yang dikembangkan oleh enginer LAPAN.
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga meÂnyaksikan peluncuran satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB di Pusat Teknologi PenÂerbangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional di Rumpin, KabuÂpaten Bogor, kemarin.
Satelit LAPAN generasi ketiga itu membawa misi penginderaan jauh eksperimental guna memantau sumÂber daya pangan dan mampu mengiÂdentifikasi tutupan dan penggunaan lahan serta pemantauan lingkungan.
Muatan penginderaan jauh dari satelit ini berupa 4 bands multispecÂtral imager beresolusi 18 meter dengan lebar swath 100 kilometer. PembanÂgunan satelit itu dilakukan atas kerja sama LAPAN dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Selain dapat memantau tanaman pangan, satelit ini dapat digunakan unÂtuk memantau di bidang maritim. LAÂPAN juga berkontribusi mengembangÂkan produk litbang untuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
Untuk mencapai program terseÂbut, LAPAN akan mendeklarasikan Pengembangan Sistem Pemantauan Maritim Berbasis Iptek Penerbangan dan Antariksa yang berfungsi untuk pemantauan SDA dan lingkungan.
Keempat produk unggulan LAÂPAN adalah Sistem Embaran Maritim (SEMAR), AIS, Sistem Pemantauan Bumi Nasional, dan Maritime SurveilÂlance System (MSS).
Di sektor maritim, LAPAN juga akan memberikan informasi data satelit unÂtuk memantau pergerakan kapal yang ditampilkan dalam gambar klaster. LAÂPAN juga bisa membantu Kementerian Pertanian dalam manajemen distribusi pupuk dan prakiraan panen secara naÂsional.
(Yuska Apitya Aji/ed:Mina)
Bagi Halaman