JAKARTA– Seluruh punggawa kontingen bulu tangkis yang akan mengikuti Olimpiade Rio 2016, AgusÂtus mendatang, dijadwalkan berÂtolak ke Kudus, Jawa Tengah untuk menjalani karantina, 11 Juli nanti.
Bulu tangkis meloloskan 10 atÂlet ke Olimpiade tahun ini terdiri dari dua ganda campuran (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto), sepasang ganda putra (Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan), satu pasang ganda putri (Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari), lalu satu atlet dari tunggal putra (Tommy Sugiarto) dan tunggal putri (Linda Wenifanetri).
Untuk mendongkrak kesoliÂdan tim, mereka dikarantina 11- 16 Juli di Kudus. Selain melakoni latihan seperti biasa, mereka juga akan mendapatkan sesi motivasi untuk menggemÂbleng mental si atlet seÂbagai bekal melakoni turnamen olahraga multi event itu.
“Di Kudus, lebÂih utamanya meÂnyatukan fokus pemain, baik dalam mindset, maupun latihan. Untuk itu, 12 jam acara sehari di sana itu lebih ke non-teknis, ada latihan, diskusi, kemudian analÂisis pertandingan-pertandingan lalu diskusi lagi,†kata Wakil SekÂretaris Jenderal PBSI, Achmad BuÂdiharto, dilansir detikSport, Selasa (28/6/2016). “Mereka akan terpisah dari dunianya dan akan tinggal di kampung atlet, sehingga mau tidak mau bertumpu pada tim itu sendiri. Itulah kenapa karantina ini penting dan mereka perlu satu pemahaman karena tujuannya itu tadi mengÂhilangkan faktor non-teknis itu tadi,†lanjut Budiharto.
Soal persentase komposisi anÂtara latihan dengan sesi motivasi, ia mengatakan itu menjadi kewenanÂgan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabidbinpres) PBSI dan pelatih. Pihaknya bersama Satlak Prima hanya menyediakan psikolog dan ahli pemulihan selama di Kudus.
“Psikolog dan ahli recovery suÂdah dari Satlak Prima yang menyÂiapkan. Psikolog ini pun sudah jadi bagian dari motivator. Kami tidak memasukan motivator (orang) baru karena efeknya justru malah tidak bagus, perlu penyesuaian lagi. PrinÂsipnya, buat atlet itu sekarang yang penting adalah situasi yang konÂdusif untuk mereka bisa berbuat maksimal. Menghilangkan faktor-faktor non teknis, karena orang baru belum tentu sesuai dengan irama tim yang ada sekarang,†BuÂdiharto menjelaskan.
Sehubungan dengan itu, PBSI juga telah menyiapkan logistik dan tim penanggung jawab dapur dan nuÂtrisi untuk membantu segala kebutuÂhan tim. Termasuk saat di Sao Paulo nanti. Setelah menjalani pemusatan latihan di Kudus, Hendra dkk. akan kembali ke Jakarta berlatih rutin. BaÂrulah pada 27 Juli mereka bertolak ke Sao Paulo untuk beradaptasi denÂgan kondisi dan cuaca Brasil.
“Logistik pasti sudah kami siapÂkan dan setiap bulan ada orang kami yang juga membantu segala kebutuhan tim, selama karantina di Sao Paulo maupun perkampunÂgan atlet. Sementara untuk Kudus sudah pasti, tim kami juga lengkap dari nutrisi, chef-nya juga,†kata BuÂdiharto. (Rishad/Dts)
Bagi Halaman