20160623.01JAKARTA– Seluruh punggawa kontingen bulu tangkis yang akan mengikuti Olimpiade Rio 2016, Agus­tus mendatang, dijadwalkan ber­tolak ke Kudus, Jawa Tengah untuk menjalani karantina, 11 Juli nanti.

Bulu tangkis meloloskan 10 at­let ke Olimpiade tahun ini terdiri dari dua ganda campuran (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto), sepasang ganda putra (Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan), satu pasang ganda putri (Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari), lalu satu atlet dari tunggal putra (Tommy Sugiarto) dan tunggal putri (Linda Wenifanetri).

Untuk mendongkrak kesoli­dan tim, mereka dikarantina 11- 16 Juli di Kudus. Selain melakoni latihan seperti biasa, mereka juga akan mendapatkan sesi motivasi untuk menggem­bleng mental si atlet se­bagai bekal melakoni turnamen olahraga multi event itu.

“Di Kudus, leb­ih utamanya me­nyatukan fokus pemain, baik dalam mindset, maupun latihan. Untuk itu, 12 jam acara sehari di sana itu lebih ke non-teknis, ada latihan, diskusi, kemudian anal­isis pertandingan-pertandingan lalu diskusi lagi,” kata Wakil Sek­retaris Jenderal PBSI, Achmad Bu­diharto, dilansir detikSport, Selasa (28/6/2016). “Mereka akan terpisah dari dunianya dan akan tinggal di kampung atlet, sehingga mau tidak mau bertumpu pada tim itu sendiri. Itulah kenapa karantina ini penting dan mereka perlu satu pemahaman karena tujuannya itu tadi meng­hilangkan faktor non-teknis itu tadi,” lanjut Budiharto.

BACA JUGA :  Sah jadi WNI, Maarten Paes Target Main di Piala Dunia 2026

Soal persentase komposisi an­tara latihan dengan sesi motivasi, ia mengatakan itu menjadi kewenan­gan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabidbinpres) PBSI dan pelatih. Pihaknya bersama Satlak Prima hanya menyediakan psikolog dan ahli pemulihan selama di Kudus.

“Psikolog dan ahli recovery su­dah dari Satlak Prima yang meny­iapkan. Psikolog ini pun sudah jadi bagian dari motivator. Kami tidak memasukan motivator (orang) baru karena efeknya justru malah tidak bagus, perlu penyesuaian lagi. Prin­sipnya, buat atlet itu sekarang yang penting adalah situasi yang kon­dusif untuk mereka bisa berbuat maksimal. Menghilangkan faktor-faktor non teknis, karena orang baru belum tentu sesuai dengan irama tim yang ada sekarang,” Bu­diharto menjelaskan.

BACA JUGA :  Taktik Jitu dan Profesionalisme Ala Shin Tae-yong

Sehubungan dengan itu, PBSI juga telah menyiapkan logistik dan tim penanggung jawab dapur dan nu­trisi untuk membantu segala kebutu­han tim. Termasuk saat di Sao Paulo nanti. Setelah menjalani pemusatan latihan di Kudus, Hendra dkk. akan kembali ke Jakarta berlatih rutin. Ba­rulah pada 27 Juli mereka bertolak ke Sao Paulo untuk beradaptasi den­gan kondisi dan cuaca Brasil.

“Logistik pasti sudah kami siap­kan dan setiap bulan ada orang kami yang juga membantu segala kebutuhan tim, selama karantina di Sao Paulo maupun perkampun­gan atlet. Sementara untuk Kudus sudah pasti, tim kami juga lengkap dari nutrisi, chef-nya juga,” kata Bu­diharto. (Rishad/Dts)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================