“Kalau yang besar tetap harÂga Rp 10 ribu untuk tiga bungkus amplop, tapi isi amplopnya hanÂya lima saja,†terangnya.
Salim mengaku, keuntungan yang didapatnya selama berjuaÂlan amplop animasi Lebaran ini bisa mencapai Rp 200 ribu per harinya. “Tahun lalu, satu minÂggu sebelum Lebaran penjuaÂlan akan meningkat. Waktu itu pendapatan saya bisa mencapai sampai Rp 500 ribu per hari. Semoga tahun ini juga sama, bahkan bisa lebih,†tutur Salim.
Amplop yang dijualnya ini terbilang awet sehingga diakui oleh Salim, jika amplop ada yang tak terjual habis maka akan disimpan untuk dijual kembali pada tahun berikutnya.
“Tapi kita lihat dulu, jika memang ada yang cacat atau lecek tak akan kita jual lagi. InÂtinya saya pun ingin menjual baÂrang yang masih bagus, tak mau sampai pembeli kecewa,†katÂanya. Rata-rata amplop yang diÂjual ialah bergambarkan tokoh-tokoh kartun yang tenar di layar kaca. “Memang kan kalau saya lihat tradisi ini memang untuk anak kecil ya, jadi kami sesuaiÂkan desainnya untuk anak-anak, seperti kartun doraemon, hello kitty, dan ipin upin. Jadi berwarÂna dan lucu,†ungkapnya.
Sehari-hari, Salim merupakÂan seorang penjual Mie Ayam Super di kawasan Pasar Anyar. Dengan momen Lebaran seperti ini, diyakini Salim sangat menÂguntungkan untuknya.
“Siang saya berjualan amÂplop, sore hari nanti saya juaÂlan mie ayam sampai malam. Ya yang penting kan usaha sendiri. Saya harus berusaha lebih keras agar bisa ikut merayÂa k a n Lebaran,†papar Salim tertawa. (ed:Mina)