Tommy Sugiarto menyiapkan diri ke Olimpiade 2016 Rio de JaÂneiro dengan upaya sendiri. Sang pelatih yang juga ayahnya, Icuk Sugiarto, beralasan Tommy buÂtuh kenyamanan. Alih-alih ikut ke Cipayung, pebulutangkis 28 tahun itu menggeber persiapan di Sukabumi, dua pekan lalu.
“Perkembangan Tommy sampai hari ini sudah cukup baÂgus. Yang dia butuhkan saat ini hanyalah kenyamanan. Dalam arti, bagaimana membangun kepercayaan diri, membangun kenyamanan hati dia supaya saat dia berangkat dalam kondisi yang nyaman,†kata Icuk dilansÂir detikSport, Rabu (29/6/2016).
Di sana, Icuk menggembleng mental anaknya dengan proÂgram latihan yang telah dia buat. Dibantu rekan pelatih yang lain, Icuk tidak hanya menjadi pelatih terkadang ia juga menjadi motiÂvator untuk anaknya tersebut.
“Ya itu, pemain ini kan bukan robot atau mesin jadi bagaimana menjaga hati dia, perasaan dia. Jadi kadang-kadang selesai latiÂhan saya putarkan video. Di luar lapangan kami sharing dan disÂkusi sehingga Tommynya juga lebih terbuka,†ujar pemain dengan gelar juara dunia tahun 1983 dan 1986 ini. “Murid-murid saya banyak yang juara Sirnas. Sparring kan bisa diciptakan, pemain-pemain saya seperti RiÂfan Fauzin Ivanudin dan Panji Akbar Sudarajat adalah pemain dewasa yang beberapa pemain Sirnas. Saya juga pernah alami delapan tahun tidak punya muÂsuh di Indonesia. Jadi saya pikir untuk mencari musuh itu tidak harus selalu yang seimbang dan sparring itu bisa dimodifikasi. Apakah dengan melawan dua pemain atau main setengah laÂpangan saja,†Icuk menjelaskan.
Ditambahkan Icuk, meski pola latihan yang diberikan tidak sama seperti atlet-atlet bulu tangkis lainÂnya, tetapi menurut Icuk hal itu sudah lebih dari cukup untuk menggembleng Tommy. (RiÂshad/Dts/ed:Mina)