JAKARTA TODAY – Dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat terhadap rupiah. Mata uang negeri Paman Sam itu bergerak di kisaran Rp 13.100.
Berdasarkan data perdaganÂgan Reuters, Selasa (12/7/2016), dolar AS pagi ini dibuka di Rp 13.119 dibandingkan posisi sore kemarin di Rp 13.096.
Dolar AS terus bergerak naik dan menyentuh level tertingÂginya pagi ini di Rp 13.155. Dolar AS sempat melemah hingga ke posisi terendahnya di Rp 13.118. Hingga pukul 09.24 WIB, doÂlar AS bertengger di posisi Rp 13.135.
Kepala Riset NH Korindo SeÂcurities Indonesia Reza PriyamÂbada mengatakan bahwa disahÂkannya RUU Pengampunan Pajak masih menjadi sentimen positif bagi rupiah yang kembali berapresiasi terhadap dolar AS.
“Kebijakan itu membuka peluang dana repatriasi di luar negeri akan masuk ke dalam negeri yang akhirnya dapat menjaga pertumbuhan ekonoÂmi domestik,†katanya.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa pelaku pasar menunggu realisasi UU Pengampunan PaÂjak sehingga diharapkan adanya stimulus tambahan bagi perÂekonomian Indonesia, dengan begitu trend penguatan rupiah bersifat jangka panjang.
Ia menambahkan bahwa sentimen positif juga datang dari mata uang dunia yang mayÂoritas mengalami penguatan terhadap dolar AS. Kondisi itu menjadi momentum perbaikan bagi laju rupiah.
“Mulai adanya perbaikan pada mata uang euro dan di kaÂwasan Asia menjadi salah satu katalis positif bagi rupiah,†katÂanya.
Analis PT Platon Niaga BerÂjangka Lukman Leong menamÂbahkan bahwa spekulasi pelaku pasar terhadap ekonomi domesÂtik setelah kebijakan pengampuÂnan pajak cukup positif, sehingÂga membuka kecenderungan menguat bagi rupiah.
Di sisi lain, lanjut dia, kekhaÂwatiran pelaku pasar uang terÂhadap inflasi saat bulan puasa dan Lebaran juga mulai mereÂda. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Juni 2016 sebesar 0,66 persen. Sementara inflasi tahun kalender berjalan dari Januari hingga Juni 2016 sebesar 1,06 persen dan inflasi tahun ke tahun 3,45 persen.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari ini rupiah berada pada 13.112 per dolar AS dibandingkan posisi sebelum Lebaran 13.172. (Abdul Kadir Basalamah)
Bagi Halaman