Sektor migas tercatat hanya menyumbang PPh sebesar Rp16,3 triliun ke kas negara, anjlok 40,2 persen dibandingkan dengan yang dikumpulkan oleh fiskus pada pa­ruh pertama tahun lalu. Angka tersebut baru 44,9 persen dari tar­get penerimaan PPh Migas yang dipatok Rp36,3 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016. “PPh mi­gas ini memang negatif 40 persen dibandingkan Januari-Juni tahun lalu. Ini bagaimanapun juga karena harga minyak yang cukup rendah dibandingkan setahun yang lalu ,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKF, Suahasil Nazara di Gedung DPR, Rabu (13/7/2016).

Selain PPh Migas, lanjut Suaha­sil, merosotnya penerimaan pajak juga terjadi di pos Pajak Pertamba­han Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM). Sepanjang Januari-Juni 2016, penerimaan PPN dan PPnBM yang terkumpul sebe­sar Rp167,7 triliun, turun 4,5 persen dari periode yang sama tahun lalu, Rp175,5 triliun.

BACA JUGA :  Wedang Tape Ketan, Santapan Hangat Enak Dinikmati Saat Hujan

Menurutnya, penurunan setoran kedua jenis pajak itu ter­jadi akibat belum pulihnya kegiatan ekspor-impor dan meningkatnya beban restitusi.

Sementara, untuk PPh nonmi­gas tercatat naik 6,7 persen men­jadi Rp269,5 triliun. Namun, secara persentase realisasinya baru 32,9 persen dari target Rp819,5 triliun hingga akhir tahun.

Lonjakan signifikan justru ter­jadi pada penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), yakni menin­gkat 48,5 persen setelah berhasil menyumbang Rp700 miliar hingga akhir Juni. Kenaikan juga terjadi pada pos penerimaan pajak lainnya, yakni sebesar 57,6 persen setelah menyumbang Rp4 triliun ke kas negara.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang yang Sederhana dengan Telur Puyuh Balado Bumbunya Meresap

Di sektor kepabeanan dan cukai, realisasi penerimaannya baru sebe­sar Rp60,2 triliun atau turun 22,4 persen dibandingkan dengan real­isasi paruh pertama tahun lalu.

Secara keseluruhan, jumlah pa­jak yang berhasil dipungut oleh para fiskus dalam enam bulan pertama tahun ini baru sebesar Rp458,2 trili­un atau baru 33,8 persen dari target Rp1.355,2 triliun. Secara nominal, penerimaan pajak itu lebih rendah 0,1 persen dibandingkan dengan yang terkumpul selama periode Januari-Juni 2015, yang sebesar Rp458,5 triliun.(*)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================