PALESTINA TODAY– Otoritas Israel membuka perlintasan utama antara wilayahnya denÂgan Gaza. Hal ini berarti memÂbuka kembali akses kendaraan yang membawa barang-barang ke Gaza, untuk pertama kaÂlinya dalam 9 tahun terakhir.
Seperti dilansir AFP, Kamis (14/7/2016), fotoÂgrafer AFP melaporkan adanya aliran barang melalui perlintÂasan Erez yang menjadi jalan masuk ke wilayah Palestina. Perlintasan itu diblokade Israel selama satu dekade terakhir.
Perlintasan Erez terlarang bagi setiap warga Palestina seÂjak tahun 2007, dengan aliran barang disalurkan melalui perÂlintasan Kerem Shalom, Gaza bagian selatan. Selama beberaÂpa bulan terakhir, warga Israel di sekitar wilayah perbatasan itu mengeluhkan ratusan truk yang melintasi setiap hari, yang dianggap memicu kepadatan lalu lintas dan membahayÂakan pengguna jalan lainnya.
Pada Mei lalu, mantan MenÂteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon menyatakan perlintÂasan Erez akan dibuka demi mempermudah aliran barang ke dalam wilayah Gaza dan juga demi mengurangi kepadatan lalu lintas di Kerem Shalom.
Dalam pernyataannya, juru bicara COGAT, badan di Kementerian Pertahanan IsraÂel yang bertanggung jawab atas penerapan kebijakan pemerÂintah di wilayah Palestina, mengkonfirmasi bahwa kendaÂraan diperbolehkan masuk ke Gaza melalui perlintasan Erez.
“Langkah ini dilakukan untuk memfasilitasi kinerja para importir Palestina dan juga membantu perekonoÂmian Jalur Gaza,†ucap juru bicara yang tidak menyebut namanya itu kepada AFP.
Secara terpisah, asosiasi pemilik kendaraan Palestina di Gaza menyebut, sekitar 110 kendaraan tiba di wilayah mereka melalui perlintasan Erez. Berlokasi di wilayah Jalur Gaza sebelah utara, perlintasan Erez terletak di dekat kota-kota besar Israel dan mempermudah penyalÂuran barang dari kota pelabuÂhan Israel seperti Ashdod.
Israel memberlakukan blokade bagi Gaza selama satu dekade terakhir, dengan alasan mencegah pergerakan kelompok Hamas yang menÂguasai Gaza. Menurut Bank Dunia dan PBB, blokade yang diberlakukan Israel itu meÂmatikan seluruh ekspor dari Gaza juga memperlemah ekonomi di wilayah tersebut.
Diapit oleh wilayah MeÂsir, Israel dan Laut MeditÂerania, Jalur Gaza menjadi rumah bagi 1,9 juta warga Palestina.
(Yuska Apitya/dtk)
Bagi Halaman