Beredar-Kartu-Palsu-Ini-Penjelasan-BPJSCIMAHI TODAY– Polisi akan melaku­kan investigasi terkait adanya infor­masi soal Kartu Badan Penyeleng­gara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dianggap palsu. Warga yang menerimanya diminta melapor.

“Jadi kita sudah terima informa­sinya terkait masalah ini (Kartu BPJS Palsu), dan kita akan lakukan pen­elusuran,” ucap Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi di Ma­polres Cimahi, Sabtu (23/7/2016).

Pihaknya mengendus adanya kebenaran atas pemalsuan kartu BPJS Kesehatan yang dipegang oleh warga Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Ade mengaku akan menurunkan jajarannya untuk men­cari fakta yang sebenarnya dalam kasus ini. “Tentu akan kita dalami karena kasian masyarakat kecil ka­lau begini, untuk modus juga harus kita selidiki,” kata dia.

Ditanya apakah sudah ada yang melaporkan kasus ini, ia mengaku hingga kini belum ada laporan satu­pun dari masyarakat yang menjadi korban penipuan kartu kesehatan ini. “Saya harap masyarakat yang merasa mendapatkan kartu palsu harap segera melaporkan kepada kami agar bisa ditindak lanjuti,” jelasnya.

BACA JUGA :  Kecelakaan Bus Angkut 35 Orang Terguling usai Tabrak Tebing di Bantul

Kartu palsu ini telah tersebar di 23 RW yang berada di Desa Ker­tajaya, KBB. Sebanyak 230 warga saat ini memegang kartu tersebut setelah sebelumnya membayar uang sebesar Rp 100 ribu sebagai iuran kesehatan.

Sementara itu, BPJS Kesehatan angkat bicara soal beredarnya kartu BPJS Kesehatan palsu di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Menu­rut BPJS Kesehatan, bagi warga yang ragu akan keaslian kartunya bisa menggunakan aplikasi BPJSK di ponsel.

“Untuk pengecekan, dapat di­lakukan melalui applikasi BPJSK yang dapat didownload melalui Android (Google Play Store),” ujar Kepala Departemen Komunikasi Eksternal dan Humas BPJS Kesehat­an, Irfan Humaidi, dalam siaran per­snya, Minggu (24/7/2016).

Dia menjelaskan, kartu BPJS yang palsu datanya tidak akan ter­baca di aplikasi BPJSK. Dia juga mengimbau supaya masyarakat mengurus kartu BPJS-nya sendiri tanpa melalui perantara calo.

“Kartu BPJS Kesehatan palsu ti­dak akan teridentifikasi dalam mas­ter file BPJS kesehatan karena nama peserta dan nomor kartu akan ber­beda sehingga tidak bisa digunak­an,” ujarnya.

BACA JUGA :  Bejat, Oknum Guru Diduga Lecehkan Sejumlah Siswi di Tanjab Barat

Bagi yang menemukan masalah terhadap kartu BPJS-nya, Irfan me­minta masyarakat menghubungi call centre BPJS.

“Untuk mengurus kartu dan permintaan informasi harap tidak melalui calo. Hubungi kantor BPJS Kesehatan terdekat atau call centre 1500 400, 24 jam,” ucap Irfan.

Sebelumnya diberitakan, 230 warga Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, mengaku kecewa karena me­miliki kartu BPJS palsu. Padahal, warga membuat kartu BPJS Kes­ehatan tersebut dengan cara dikole­ktifkan melalui aparatur desa.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Kertajaya Fauzy Samsul mem­benarkan telah memfasilitasi pem­buatan kartu BPJS Kesehatan bagi warga kurang mampu. Namun, yang mengejutkan aparatur desa malah menyerahkan pembuatan kartu tersebut ke pihak kedua yakni Rumah Peduli Duafa (RPD) dengan menarik iuran warga Rp 100 ribu/orang.

detikcom mencoba menyam­bangi Kantor RPD yang berlokasi di Jalan Sangkuriang, Kota Cimahi, dan menurut warga kantor RPD su­dah pindah. Kantor itu kini berubah menjadi rental Play Station.

(Yuska Apitya/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================