Kerapihan barisan anak-anak itu, ternyata tak bisa bertahan lama. Begitu Amel bercerita tentang aneka man­faat nanam pohon dan mem­berikan hadiah untuk anak yang berani maju ke depan, semua anak berdiri dan bere­but maju ke depan. Ada yang diminta nyanyi, ada yang di­minta menyebutkan nama-nama buah yang disukai dan pernah dimakan anak-anak, ada juga yang ditana nama po­hon buah-buahan yang ada di rumah masing-masing.

BACA JUGA :  Resep Membuat Donburi Ayam Krispi untuk Menu Makan Andalan Keluarga

Sayangnya, jumlah hadiah yang dibawa Tim Bogor Hejo sangat terbatas, sehingga ban­yak anak protes dan menan­gis karena tidak mendapat­kan hadiah. Untungnya, para guru yang semuanya wanita itu sangat cekatan membujuk anak-anak dan mengalihkan perhatian pada acara sesi foto bersama. Anak-anak tampak senang diajak foto bersama di halaman sekolah.

Mereka juga berebut ingin menanam pohon ketika Tato Marsito bersama para guru mengajak anak-anak ke lapan­gan belakang untuk menanam pohon buah-buahan. Mereka bukan hanya berebut ingin ikut menanam, tetapi juga tak takut kotor. ‘’Anak-anak ini sudah kami biasakan diajak berkebun, sehingga mereka sudah akrab dengan kegiatan menanam,’’ kata Cicih.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Jumat 3 Mei 2024

Pohon buah yang ditanam kali ini antara lain pohon cit­rus (jeruk) sumbangan dari Citrus Department Store, po­hon sirsak, nangka, alpuket, dan pohon sukun sumbangan dari Paguyuban Budiasi. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================