WASHINGTON, TODAY— Hillary Clinton resmi menÂjadi calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat setelah menerima nominasi pencapresannya pada malam penutupan konvensi nasional di Philadelphia pekan ini.
Dalam pidatonya, ClinÂton menilai AS membutuhÂkan kepemimpinan dengan semangat kolektif dan setia kepada kelas menengah, berÂbanding terbaik dengan riÂvalnya dari Republik, Donald Trump.
Dalam pidato terbesarnya selama 25 tahun karirnya di depan publik, Clinton menÂerima nominasi capres dari Demokrat untuk bertarung memperebutkan kursi GeÂdung Putih pada 8 November mendatang. Jika terpilih, ia berjanji akan menjadikan AS negara yang terbuka bagi seÂmua orang.
“Dengan kerendahan hati, tekad dan keyakinan tak terÂbatas dalam janji Amerika bahwa saya menerima nomiÂnasi untuk Presiden Amerika Serikat,†kata Clinton, disamÂbut tepuk tangan meriah dari para hadirin konvensi di Wells Fargo Center, Philadelphia, dikutip dari Reuters, Kamis (28/7/2016).
Kemunculan Clinton di panggung konvensi diawali oleh putrinya, Chelsea ClinÂton, yang menyebutnya sebaÂgai, “Presiden Amerika Serikat selanjutnya†disambut oleh sorak-sorai dari para hadirin.
“Ini semua untuk kalian seÂmua yang sudah bekerja keras di sini dan malam ini, dan unÂtuk Anda yang bergabung denÂgan kampanye kami minggu ini,†kata Clinton.
Clinton melanjutkan pidaÂtonya dengan memaparkan pandangannya soal AS yang lebih tajam dan optimistis ketimbang visi yang dilontarÂkan Trump dalam pidato penÂerimaan nominasi capres dari Republik pekan lalu.
“Jangan biarkan orang lain menyatakan kita tidak memiliki apa yang diperluÂkan. Dan utamanya, jangan percaya orang yang menyataÂkan, ‘Hanya saya sendiri yang bisa menyelesaikannya’,†kata Clinton, menyindir Trump yang selama ini mengklaim dia mampu ‘Membuat Amerika Hebat lagi’.
Clinton mengaku banyak warga AS yang belum mengeÂnal pribadinya secara keseluÂruhan. Namun, Clinton berÂjanji akan selalu setia kepada kelas menengah AS. “Biar saya jelaskan, saya berasal dari keluarga yang namanya tak terpajang di gedung-gedung besar,†kata Clinton, kembali menyinggung Trump.
Clinton tak luput membaÂhas sejumlah tantangan yang dihadapi AS, mulai dari meÂluasnya paham ekstemisme, ketidakjelasan ekonomi dan kondisi keamanan internasl AS. Namun, pendekatan yang dituturkan Clinton tak seperti Trump, yang memperkirakan AS akan jatuh ke keterpurukan dan kekacauan.
“Siapa saja yang membaca berita dapat melihat ancaÂman dan gangguan yang kita hadapi. Dari Baghdad dan Kabul, hingga Nice, Paris dan Brussels, San Bernardino dan Orlando, kita berhadapan denÂgan musuh yang berkomitmen kuat dan harus kita kalahkan,†ujar Clinton.
“Tak heran masyarakat kini gelisah dan mencari jaÂminan, kepemimpinan yang mantap. Kami memiliki visi yang jelas soal apa yang perlu dilawan negara ini. Kami tidak takut,†tuÂtur ClinÂton, diÂkutip dari CNN.
Dengan resminya Clinton menÂjadi capres AS dari Demokrat, ia akan berÂtarung dengan Trump dalam perebutan kursi Gedung Putih pada 8 NovemÂber mendaÂtang.
SejumÂlah tokoh penting Demokrat lainnya, seperti Presiden Barack Obama dan isÂtrinya, MiÂchelle, Bernie Sanders, dan Wapres AS Joe Biden sebelumnya sudah menyatakan dukungan penuh terhadap Clinton di konvensi yang berlangsung selama empat hari sejak Senin lalu. (CNN|Alfian M)
Bagi Halaman