hbz-hillary-clinton-04-2016-gettyimages-519240350WASHINGTON, TODAY— Hillary Clinton resmi men­jadi calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat setelah menerima nominasi pencapresannya pada malam penutupan konvensi nasional di Philadelphia pekan ini.

Dalam pidatonya, Clin­ton menilai AS membutuh­kan kepemimpinan dengan semangat kolektif dan setia kepada kelas menengah, ber­banding terbaik dengan ri­valnya dari Republik, Donald Trump.

Dalam pidato terbesarnya selama 25 tahun karirnya di depan publik, Clinton men­erima nominasi capres dari Demokrat untuk bertarung memperebutkan kursi Ge­dung Putih pada 8 November mendatang. Jika terpilih, ia berjanji akan menjadikan AS negara yang terbuka bagi se­mua orang.

“Dengan kerendahan hati, tekad dan keyakinan tak ter­batas dalam janji Amerika bahwa saya menerima nomi­nasi untuk Presiden Amerika Serikat,” kata Clinton, disam­but tepuk tangan meriah dari para hadirin konvensi di Wells Fargo Center, Philadelphia, dikutip dari Reuters, Kamis (28/7/2016).

Kemunculan Clinton di panggung konvensi diawali oleh putrinya, Chelsea Clin­ton, yang menyebutnya seba­gai, “Presiden Amerika Serikat selanjutnya” disambut oleh sorak-sorai dari para hadirin.

“Ini semua untuk kalian se­mua yang sudah bekerja keras di sini dan malam ini, dan un­tuk Anda yang bergabung den­gan kampanye kami minggu ini,” kata Clinton.

Clinton melanjutkan pida­tonya dengan memaparkan pandangannya soal AS yang lebih tajam dan optimistis ketimbang visi yang dilontar­kan Trump dalam pidato pen­erimaan nominasi capres dari Republik pekan lalu.

“Jangan biarkan orang lain menyatakan kita tidak memiliki apa yang diperlu­kan. Dan utamanya, jangan percaya orang yang menyata­kan, ‘Hanya saya sendiri yang bisa menyelesaikannya’,” kata Clinton, menyindir Trump yang selama ini mengklaim dia mampu ‘Membuat Amerika Hebat lagi’.

Clinton mengaku banyak warga AS yang belum menge­nal pribadinya secara keselu­ruhan. Namun, Clinton ber­janji akan selalu setia kepada kelas menengah AS. “Biar saya jelaskan, saya berasal dari keluarga yang namanya tak terpajang di gedung-gedung besar,” kata Clinton, kembali menyinggung Trump.

Clinton tak luput memba­has sejumlah tantangan yang dihadapi AS, mulai dari me­luasnya paham ekstemisme, ketidakjelasan ekonomi dan kondisi keamanan internasl AS. Namun, pendekatan yang dituturkan Clinton tak seperti Trump, yang memperkirakan AS akan jatuh ke keterpurukan dan kekacauan.

“Siapa saja yang membaca berita dapat melihat anca­man dan gangguan yang kita hadapi. Dari Baghdad dan Kabul, hingga Nice, Paris dan Brussels, San Bernardino dan Orlando, kita berhadapan den­gan musuh yang berkomitmen kuat dan harus kita kalahkan,” ujar Clinton.

“Tak heran masyarakat kini gelisah dan mencari ja­minan, kepemimpinan yang mantap. Kami memiliki visi yang jelas soal apa yang perlu dilawan negara ini. Kami tidak takut,” tu­tur Clin­ton, di­kutip dari CNN.

Dengan resminya Clinton men­jadi capres AS dari Demokrat, ia akan ber­tarung dengan Trump dalam perebutan kursi Gedung Putih pada 8 Novem­ber menda­tang.

Sejum­lah tokoh penting Demokrat lainnya, seperti Presiden Barack Obama dan is­trinya, Mi­chelle, Bernie Sanders, dan Wapres AS Joe Biden sebelumnya sudah menyatakan dukungan penuh terhadap Clinton di konvensi yang berlangsung selama empat hari sejak Senin lalu. (CNN|Alfian M)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================