SEORANG isteri datang ke dokter jiwa, minta adÂvice dan obat untuk suaÂminya yang mengalami keanehan sebulan teraÂkhir ini, yaitu suka bicara saat tidur. Ngigau. Si isteri merasa terganggu dan takut suaminya jadi gila. Apalagi belakangan bicaranya makin heboh mulai dari perkara utang hingga ke urusan menu makanan.
Setelah mendiagnosa dan mengamati seÂcara seksama, dokter jiwa itu berkata: “Suami ibu tidak perlu obat. Beliau itu bicara ketika tiÂdur hanya karena selalu tidak diberi kesempaÂtan bicara ketika dia bangun.’’ Si isteri tampak tertegun.
Lantas dokter jiwa itu melanjutkan pertanÂyaannya, ‘’Siapa ya dalam keluarga Ibu yang selalu ngomel dan cerewet setiap hari sampai suami ibu tak punya kesempatan bicara?†Ibu itu tertunduk malu dan kemudian pamit puÂlang. Dalam hidup berumah tangga itu perlu ada perimbangan antara suami dan isteri. Tak boleh ada yang lebih dominan dan tak boleh ada yang merasa tertindas.