Untitled-2PENERJUN Amerika Serikat, Luke Aikins (42), ber­hasil memecah­kan rekor dunia setelah melompat dari ketinggian 7.620 meter atau 25 ribu kaki tanpa parasut. Dia mendarat dengan selamat di suatu ben­tangan jaring.

PERISTIWA bersejarah ini ter­jadi kemarin, di Simi Valley, California. Pria yang selama ini bekerja sebagai seorang ‘stunt­mant’ itu menamakan aksinya dengan judul ‘Heaven Sent’ dan disiarkan langsung oleh jaringan Fox dalam sebuah acara khusus.

Aikins awalnya turun dari pesawat dengan ketinggian 25 ribu kaki. Di tubuhnya hanya ada pakaian penahan angin, tak ada parasut atau alat seje­nis yang biasa dipakai penerjun payung. Di awal penerjunan, dia didampingi tiga penerjun untuk memastikan arahnya te­pat mengarah pada titik jatuh.

Setelah itu, para penerjun payung tadi memisahkan diri karena harus membuka para­sut. Sementara Aikin tetap ter­jun dengan kecepatan tinggi. Momen ini begitu menegang­kan karena dari kamera terlihat jelas bagaimana kecepatan Ai­kins saat terjun bebas.

BACA JUGA :  Bula Seram Bagian Timur Maluku Diguncang Gempa Terkini M5,8

Dalam waktu singkat, Ai­kins akhirnya berhasil menda­rat dalam sebuah jaring yang dipasang khusus untuk me­nahannya. Jaring itu memiliki luas sepanjang 3.000 meter persegi.

Setelah mendarat, Aikins langsung berdiri dan meray­akan keberhasilannya men­catat sejarah bersama sang istri, Monica. Anak-anaknya yang sempat tegang juga akh­irnya bergabung.

Aikins sebelum acara sem­pat menyatakan, dia sudah mempersiapkan diri sejak dua tahun lalu. Sebelumnya, dia sudah berlatih dengan terjung payung dari ketinggian 18 ribu kaki dan sudah melakukan ber­bagi aksi berbahaya, termasuk untuk film Ironman 3. “Saya sudah melakukan skydiving se­jak usia 16 tahun,” ucap Aikins, kemarin.

Sebelum melakukan aksi ini, Aikins sudah mendapat pelatihan dari United States Parachute Association (USPA) dan tim dari pasukan Angkatan Udara AS.

Dalam terjun bebas yang berlangsung selama dua menit dan disiarkan langsung televisi Fox, itu, Aikins mencapai ke­cepatan 193km per jam.

Disambut sorak-sorai yang menggemuruh, penerjun beru­sia 42 tahun itu turun keluar dari jaring yang membentang, untuk memeluk istri dan anak lelakinya yang masih belia. “Tak terbayangkan, sungguh luar biasa,” katanya. “Hal ini sungguh terjadi! Saya bahkan tidak bisa mendapatkan kata-kata untuk keluar dari mulut saya,” katanya, dan mengakui bahwa ia merasa gugup sebel­umnya.

BACA JUGA :  REFLEKSI HARI PENDIDIKAN NASIONAL: REPRESI SISTEM PENDIDKAN DALAM BENTUK KOMERSIALISASI

Atkins juga mengaku ham­pir terpaksa membatalkan terjun bebas itu karena diha­ruskan mengenakan parasut pengaman padahal hal itu akan membuat pendaratan jadi lebih berbahaya karena berat tambahan.

Namun, panitia kemudian mencabut ketentuan itu hanya beberapa menit sebelum jad­wal penerjunan. “Lompatan Aikins merupakan puncak dari karirnya selama 26 tahun, yang akan mencetak rekor pribadi dan dunia untuk penerjunan tertinggi tanpa parasut atau­wingsuit,” kata juru bicaranya, Justin Aclin.

Aikins, yang merupakan konsultan urusan keselamatan dan pelatihan untuk Asosiasi Parasut AS, mengatakan bahwa gagasan penerjunan itu mun­cul dua tahun lalu dari seorang temannya.(Yuska Apitya Aji)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================