rupiah-naikJAKARTA, Today – Pertumbu­han ekonomi Indonesia sampai akhir tahun ini diprediksi bisa mencapai 5%. Beberapa fak­tor pendukungnya antara lain alokasi penggunaan anggaran pemerintah dan investasi.

Rangga Cipta, ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, mengatakan selain dorongan dari penggunaan angaran pemerintah dan investasi, tetapi juga ada pendukung lain yaitu produk domestik bruto (PDB) ekspor yang bisa lebih baik

“Kami ekspektasi PDB ekspor dan investasi bisa lebih baik karena tren harga komodi­tas sepanjang kuartal II/2016 ke­marin sudah menunjukkan per­baikan. Jadi, kalau trennya terus membaik, maka bisa membuat pertumbuhan pada akhir tahun juga kian positif,” ujarnya dalam acara bincang-bincang makan siang Bank Indonesia pada Min­ggu (31/7).

BACA JUGA :  Pemuda di Brebes Tewas Tenggelam di Sungai Nipon, Diduga Tak Bisa Berenang

Sampai penutupan perda­gangan akhir pekan lalu, indeks harga komoditas Bloomberg yang merepresentasikan harga 22 komoditas utama mencatat­kan kenaikan sebesar 1,06% menjadi 84,28, sedangkan pergerakan indeks komoditas itu secara year to date (ytd) tum­buh 7,29%.

Di sisi lain, Leo Putra Rinaldy, Kepala Riset Ekonomi PT Mandiri Sekuritas, men­gatakan pihaknya juga mem­perkirakan pertumbuhan eko­nomi Indonesia sampai akhir tahun ini bisa mencapai 5%. Meskipun begitu, Indonesia juga harus melihat adanya resiko pada semester II/2016. “Risiko itu bisa datang dari faktor peng­gunaan anggaran pemerintah. Bila terlalu mengandalkan itu, maka potensi risiko besar.

BACA JUGA :  Makan di Hajatan Khitanan, 166 Warga Purwakarta Keracunan Massal

Seperti halnya pada tahun lalu di mana pengeluaran ang­garan pemerintah tidak sesuai ekspektasi pasar, salah satu harapannya adalah investasi” ujarnya. Kemudian, Reza Pri­yambada, PT NH Korindo Secu­rities, menyebutkan pihaknya membuat dua ekspektasi ter­hadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertama, ekspektasi pesimis, Reza memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indone­sia hanya 4,8% sampai 4,9%.

Hal itu bisa terjadi bila pemerintah kinerja pemerintah tidak membuahkan hasil atau membuat ekonomi menjadi apa adanya. Lalu, Kedua, ekspektasi optimistis, pertumbuhan eko­nomi Indonesia pun diprediksi bisa mencapai 5,05% sampai 5,15%. Angka perkiraan itu pun belum memasukkan ekspektasi dari hasi kebijakan pengam­punan pajak atau tax amnesty. (Calviano/NET)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================