Untitled-25LISBOA, TODAY—Keberhasi­lan Timnas Senior Portugal merebut tropi bergengsi Pi­ala Eropa 2016, benar-benar menginspirasi skuat Timnas Portugal yang akan berlaga di ajang Olimpiade musim panas yang akan digelar di Rio De Janeiro, Brasil.

Skuat Seleccao itu ber­harap bisa mengulang Tim­nas Senior Portugal yang berhasil menekuk jago-jago Eropa di Prancis bulan lalu. “Beberapa dari pemain (dalam skuat Portugal di Olimpiade) juga bermain di tim senior, yang mana kami sangat bangga,” kata Pelatih timnas Portugal untuk Olim­piade Rui Jorge seperti diku­tip dari situs resmi FIFA.

Jorge membawa 18 pe­main ke Rio untuk mempere­butkan medali emas olim­piade dari cabang olahraga sepak bola. Di antara mereka ada tiga pemain senior–di atas usia 23– adalah dua ge­landang Andre Martins (habis kontrak bersama Sporting), Sergio Oliveira (FC Porto), dan penyerang Salvador Agra (Nacional).

BACA JUGA :  Gelar Paripurna Pembahasan LKPJ Wali Kota Bogor 2023, DPRD Sampaikan Terdapat 38 Rekomendasi Untuk Pemkot Bogor

Dalam skuat tersebut, Rui Jorge tak membawa serta satu pun bintang yang turut membawa Portugal menjadi juara Piala Eropa di Peran­cis. Selain itu, mayoritas dari para pemainnya hanya merumput di liga domestik.

Dari 23 pemain, ada em­pat orang yang bermain di luar Portugal. Mereka adalah kiper Joel Castro Pereira (Manchester United), bek tengah Tiago Illori (Liver­pool), bek Edgar Le (Villar­real), dan gelandang Bruno Fernandes (Udinese).

Fernandes yang menjadi bagian inti dari lini tengah Udinese sejak musim 2013/14 adalah kapten dari timnas Portugal di Olimpiade.

BACA JUGA :  Pemerintah Kota Bogor Targetkan Raih Predikat Utama KLA 2024

Di Olimpiade Rio, tim sepak bola Portugal akan berada dalam grup D bersa­ma Argentina, Aljazair, dan Honduras. Argentina adalah tim yang mengalahkan Por­tugal di semifinal Olimpiade 1996. Kala itu Jorge bermain sebagai bek di dalam tim Portugal yang ditekuk Ar­gentina.

Namun, dia tak ingin terbebani dengan itu. Ia pun meminta skuatnya tak menyepelekan Aljazair dan Honduras. “Apa yang kami coba untuk sampaikan dan lakukan adalah mem­buat para pemain menga­presiasi betapa sulitnya mendapatkan kesempatan bermain di Olimpiade,” ujar Rui Jorge.

“Lebih sulit menembus Olimpiade dibandingkan Pia­la Dunia, karena sistem kuali­fikasinya,” sambung Jorge. (Alfian M|net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================