23460287881_7af9ea4313_oNEWYORK TODAY- — Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengeluarkan pernyataan keras terhadap Donald Trump yang mengkritik orang tua yang pu­tranya tewas saat bertugas di Irak. Menurut Obama, saat ini semakin terbukti, Trump tidak layak menjadi presiden AS.

“Nominasi Republik tidak layak untuk menjadi presiden. Dia terus membuktikan hal itu,” kata Obama di Gedung Putih dalam konferensi pers usai kun­jungan Perdana Menteri Singa­pura Lee Hsien Loong, dikutip Reuters, kemarin.

Komentar Obama menyusul kritikan Trump terhadap pidato Khizr dan Ghazala Khan soal putra mereka, Humayun Khan, seorang tentara Muslim yang tewas di Irak. Khan mengecam sikap rasisme Trump dan ren­cananya melarang Muslim ma­suk AS.

Trump mengatakan, bahwa dia juga banyak berjasa bagi negeri, tidak hanya tentara. Bahkan dia mengatapan ibunda Humayun tidak berbicara dalam pidato itu karena dilarang oleh Islam. Pernyataan Trump ini dibantah oleh Ghazala dalam tu­lisan di Washington Post. “Kare­na tanpa mengatakan apa pun, seluruh dunia, seluruh Amerika, merasakan penderitaan saya. Saya adalah ibu Bintang Emas. Siapa pun yang melihat saya ikut merasakannya di hati mereka,” tulis Ghazala.

Menurut Obama, pernyata­an-demi-pernyataan yang keluar dari mulut Trump se­makin membuktikan bahwa taipan real-estate itu jauh dari kata “layak” untuk memimpin Amerika. “Kenyataan bahwa dia menyerang keluarga Bintang Emas yang berkorban besar un­tuk negeri ini, kenyataan bahwa dia tidak memiliki pengetahuan dasar soal isu kritis di Eropa, di Timur Tengah, di Asia, artinya tidak siap untuk pekerjaan ini,” kata Obama.

Bintang Emas adalah sebu­tan bagi keluarga di AS yang kehilangan putra atau putri saat bertugas di kemiliteran. Komentar Trump itu juga ti­dak mendapatkan dukungan dari koleganya di Partai Re­publik. Sebut saja John McCain, Paul Ryan, Mitch McConnel, semuanya menentang per­nyataan Trump. Kendati me­nentang, namun mereka ma­sih mendukung Trump maju menjadi presiden. Hal ini di­pertanyakan Obama. “Pertan­yaan yang harus mereka jawab sendiri adalah, jika kalian beru­lang kali mengeluarkan per­nyataan keras bahwa apa yang dia katakan tidak bisa diterima, mengapa kalian masih mendu­kungnya?” ujar Obama.

Obama yang mendukung Hillary Clinton mengatakan, jika saja dia kalah dari McCain dalam pemilu tahun 2008 atau dari Mitt Romney pada 2012, dia masih tidak meragukan kemam­puan dua petinggi Republik itu dalam memimpin. Berbeda hal­nya dengan Trump. “Seseorang yang membuat pernyataan seperti itu tidak memiliki hak untuk menilai, kesabaran, pemahaman untuk menempati posisi paling kuat di dunia,” te­gas Obama.(Yuska Apitya/dtk)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================