Survei tersebut menunjuÂkan bahwa minat pembelian properti antar negara terbiÂlang tinggi, dengan banyaknya responden terlihat dari jumlah migrasi, nilai tukar yang menÂguat, dan perlambatan ekonoÂmi sebagai faktor utama yang mendorong tren tersebut.
Chief Executive Officer REA Group, Tracey Fellows mengatakan, pihaknya memÂberikan konsumen cara untuk mengeksplorasi proyek propÂerti yang ada di seluruh dunia menggunakan situs yang terÂpercaya.
“Banyak orang senang melihat proyek properti dan kini mereka dapat dengan muÂdah mengakses listing interÂnasional dimana pun mereka berada,†ujarnya.
Chief Economist REA Group, Nerida Conisbee menÂgatakan, ada sedikit keraguan pada pasar properti global, terkait apakah pasar akan menjadi lebih mudah diakses dan orang-orang akan lebih terbuka terhadap konsep dari inverstasi luar negeri.
“Ada sejumlah alasan menÂgapa orang-orang mencari properti di luar negeri, untuk tempat singgah ketika berliÂbur, investasi, atau akomodasi untuk buah hati yang menunÂtut ilmu di luar negeri,†kaÂtanya.
Dirinya menambahkan, tidak semua orang mampu atau tertarik untuk membeli properti di luar negeri. Namun, bagaimana pun mereka tetap tertarik untuk mencari tahu informasi properti apa yang seÂdang tran di luar negeri.
“Dengan situs ini, konÂsumen kini dapat melihat bagaimana nilai properti di pasar lokal dibandingkan denÂgan pasar luar negeri,†ujar Conisbee.(/*net)