RIO, TODAY—Lifter putra, Eko Yuli Irawan, berhasil mempersemÂbahkan medali perak kedua bagi kontingen Indonesia pada cabang angkat besi keÂlas 62 kilogram Olimpiade ke-31 di Rio de Janeiro, BraÂsil, Senin malam atau SeÂlasa pagi WIB.
Dalam pertandingan di Pavilion 2 kompleks olahraga Riocentro terseÂbut, Eko mencatat angÂkatan total 312 kilogram, hasil dari snatch 142 kg dan clean and jerk 170 kg. Eko sempat mencoba 146 kg pada kesempatan kedua dan ketiga, tapi gagal.
Bagi atlet asal LamÂpung itu, medali perak di Rio ini merupakan medali ketiga sepanÂjang berkiprah di OlimÂpiade. Medali perak merupakan pencapaÂian terbaik Eko Yuli. Sebelumnya di OlimÂpiade 2012 London, Eko Yuli meraih peÂrunggu di kelas 62 kg, dan empat tahun sebelumnya Eko juga mendapat perunggu pada kelas 56 kg.
Eko Yuli pada snatch sukses melakukan satu angkatan yakni seberat 142 kg. SemenÂtara dua angkatan lainnya seberat 146 kg gagal dilakukan.
Pada clean and jerk, Eko Yuli sukses mengangkat beban seberat 170 kg pada angkatan pertama. Sedangkan pada percoÂbaan kedua dengan angkatan 176 kg gagal diangkatnya.
Eko Yuli coba mengangkat beban seberÂat 170 kg pada angkatan ketiga. Sayangnya, usaha itu gagal sehingga total angkatannya hanya mencapai 312 kg.
Medali emas diraih lifter Kolombia, OsÂcar Figueroa dengan total angkatan mencaÂpai 318 kg. Adapun perunggu jadi milik lifter Kazakhstan, Farkhad Kharki dengan total angkatan 305 kg. Sayangnya sukses Eko Yuli Irawan gagal diikuti lifter Indonesia lainnya, Muhammad Hasbi. Dia harus puas menemÂpati posisi tujuh.
Sebelumnya angkat besi juga telah menyumbang satu medali perak untuk kontingen Indonesia di Olimpiade Rio. PeÂkan lalu, lifter wanita Sri Wahyuni merebut medali perak setelah menempati posisi kedÂua pada kelas 48 kilogram.
Menteri Pemuda dan Olahraga (MenÂpora), Imam Nahrawi, yang tengah melanÂjutkan kunjungan kerja ke Suriname selepas memberikan dukungan langsung dan seÂmangat kepada atlet Indonesia di Olimpiade Rio, ikut memberikan ucapan selamat keÂpada Eko atas prestasinya.
“Merah Putih kembali berkibar di OlimÂpiade, Terimakasih Eko Irawan. Prestasi yang luar biasa telah dipersembahkan dari hasil kerja keras selama ini, Kami bangga!,â€ujar Menpora, kemarin.
Prestasi Eko Yuli Irawan menjadi speÂsial karena ia mencatat rekor sebagai atlet pertama yang meraih 3 medali berturut-turut dalam tiga Olimpiade yang berbeda. Pada Olimpiade di Beijing (2008) Eko memÂperoleh medali perunggu, 4 tahun berikutÂnya dalam Olimpaide London (2012) Eko juga memperoleh perunggu. Kini di OlimpiÂade Rio (2016), ia meningkatkan prestasinya dengan meraih perak. “Konsistensi dalam berprestasi telah ditunjukkan oleh Eko, semoga dia menjadi contoh bagi para atlet Indonesia lainnya tentang bagaimana menÂjaga konsistensi dan stamina untuk terus berprestasi. Bukan tidak mungkin Eko masih bisa tampil membela Merah Putih di OlimpiÂade Tokyo 2020 nanti,†ujar Imam.
Keberhasilan Eko ini juga menjadi perÂhatian Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). “Alhamdulillah, nambah lagi medali perak di Olimpiade Rio 2016. Eko Yuli Irawan di cabang angkat besi. Ayo, atlet Indonesia semangat! -Jkw,†tulis Presiden Indonesia Jokowi di akun Twitter miliknya.
Indonesia patut bangga karena meÂmiliki lifter sekaliber Eko Yuli. Pria asal Lampung itu sudah mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional hingga berkali-kali. Pasalnya, sudah banyak ajang internasional yang diikuti Eko Yuli.
SEA Games 2007 jadi multievent interÂnasional pertama yang diikuti Eko Yuli. Saat itu ia sukses menyumbang emas di kelas 56 kg. Sukses itu yang membuat Eko Yuli diperÂcaya menjadi salah satu atlet Indonesia yang dikirim ke Olimpiade 2008 Beijing.
Hebatnya, Eko Yuli yang saat itu masih berusia 19 tahun mampu membayar keperÂcayaan dengan meraih perunggu di kelas 56 kg. Sukses Eko Yuli jadi keran pembuka medali Indonesia di Olimpiade 2008.
Hebatnya, Eko Yuli mampu mengulang prestasinya kala turun di Olimpiade 2012 London kelas 62 kg. Lagi-lagi ia sukses meÂnyumbang perunggu. Kini, ia memperbaiki prestasinya dengan meraih medali perak Olimpiade 2016.
(Yuska Apitya Aji)
Bagi Halaman