FULL-DAY-SCHOOLBOGOR TODAY – Walikota Bo­gor, Bima Arya Sugiarto tidak setuju dengan wacana yang di­paparkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) baru, Muhadir Effendy yang mengusulkan siswa sekolah diharuskan berada di lingkun­gan sekolah selama seharian (full day school).

“Yang penting untuk anak itu kualitas bukan kuantitas. Karena waktu di sekolah itu belum tentu berkualitas bagi anak-anak,” papar Bima, Se­lasa (9/8).

Ia mengatakan, penambah­an waktu jam belajar lebih dis­ekolah dikhawatirkan justru membuat anak-anak merasa capek dan lelah.

BACA JUGA :  Membahas Koalisi, Golkar Ajak Demokrat Bernostalgia di Pilkada 2024

“Saya khawatir ini jus­tru dapat mengurangi waktu anak-anak untuk berinteraksi dengan lingkungan dan kelu­arga,” tambahnya.

Selain itu, Full Day School dianggap dapat mengurangi waktu dan kesempatan anak-anak untuk mengeksplor hal-hal lain diluar sekolah.

“Karena kesuksesan itu tidak hanya ditentukan dari bangku sekolah saja. Tidak ada jaminan murid yang duduknya paling depan itu akan sukses,” pungkas bapak dua anak ini.

BACA JUGA :  Partai Golkar Ajak PKS Usung Jaro Ade Jadi Calon Bupati Bogor 2024

Bima berharap, wacana dari Mendikbud ini harus di­kaji lebih dalam lagi agar tidak menimbulkan efek negatif ke­pada anak-anak.

“Harus dikaji dulu. Jangan sampai anak-anak kehilan­gan waktu berkualitas untuk berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan akibat adan­ya penambahan jam belajar di sekolah ini,” pungkasnya. (Abdul Kadir Basalamah)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================