Untitled-3YOGYAKARTA, TODAY—Se­banyak 1.580 dosen dari se­jumlah perguruan tinggi di Indonesia dinyatakan tidak lu­lus program sertifikasi dosen tahap pertama yang diseleng­garakan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti). Dari jumlah yang tidak lulus terse­but, sekitar 20 persen di anta­ranya ditemukan mencontek jawaban dosen yang telah lu­lus sebelumnya.

Jumlah dosen yang mengi­kuti sertifikasi tahap I sebanyak 4.512 dosen, dan 2.932 orang dinyatakan lulus. “Cu­kup banyak yang mencontek, mereka copy-paste jawaban yang lulus itu sampai 20 pers­en,” ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Pen­didikan Tinggi Kemristekdikti

Ali Ghufron Mukti, Minggu (14/8/2016).

Menurut Ghufron, jawaban yang dicontek tersebut adalah pada bagian deskripsi diri dengan harapan bisa ikut lulus juga. Padahal tim sertifikasi memberi perhatian lebih pada keas­lian deskripsi diri tersebut.

BACA JUGA :  Pj Gubernur Jawa Barat Pimpin Upacara Hardiknas di Kota Bogor

“Dosen kita lihat ada yang lulus langsung mencontek. Padahal harus dihindari dan diperingatkan. Menu­rut saya, besok di situs harus diper­ingatkan kalau ‘copas’ dijamin tak lulus,” tuturnya.

Banyak dosen yang tak lulus sertifikasi tersebut, lanjut Ghufron, merugikan keuangan negara karena pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp800.000 untuk tiap dosen yang melaksanakan uji kompetensi dan sertifikasi. “Ini sangat merugikan, kami akan memikirkan bagaimana mekanismenya agar para dosen yang tak lulus bisa lulus. Tentu harus me­lalui serangkaian tes lagi,” kata Ghu­fron.

BACA JUGA :  Pasar Sukasari Ditargetkan Beroperasi Juli 2024 Mendatang

Seorang Tim Data Sertifikasi Dosen Nasional Sugianto men­gatakan, deskripsi diri merupakan tulisan mengenai diri sang dosen, bagaimana rencana dia di masa yang akan datang. “Tulisannya naratif,” ujar Sugianto.

Menurut Sugianto, kebiasaan me­nyontek oleh dosen dalam menger­jakan deskripsi diri juga terjadi tahun lalu dengan jumlah sebanyak 27 pers­en dari jumlah dosen yang tidak lulus sertifikasi. “Kami berharap semakin banyak dosen yang memperhatikan keaslian dari deskripsi diri di masa mendatang,” ujarnya.

Sidang Kelulusan Sertifikasi Pen­didik untuk Dosen (Serdos) Tahap I tahun 2016 di Yogyakarta telah ditu­tup akhir pekan ini. Rencananya, un­tuk tahap kedua akan dilakukan akhir tahun.(Yuska Apitya Aji)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================