Untitled-21-persibBANDUNG, TODAY-Aroma nostalgia era Perserikatan dan ‘Duel Klasik’ akan mewarnai laga PS TNI mela­wan PERSIB, Minggu 21 Agustus mendatang. Seperti yang diutarakan pelatih Maung Bandung, Djadjang Nurdjaman.

Sebagaimana kita ketahui, PSMS Medan merupakan klub di balik la­hirnya PS TNI. Sementara PSMS meru­pakan musuh besar Maung Bandung di era Perserikatan. Karenanya, laga ini bisa menjadi pengobat rindu per­temuan dua musuh lama tersebut.

Bahkan, menurut Djadjang, gaya permainan PS TNI di bawah Suharto AD itu tak jauh beda dengan PSMS semasa ia masih bermain dulu. “Se­menjak kembalinya Suharto AD, saya melihat karakter bermain PS. TNI kembali lagi. Saya melihat seperti gaya bermain PSMS Medan dulu,” kata Djadjang, Kamis (18/08/2016).

“Mereka sekarang bermain, ngotot. Apalagi karakter pelatihnya menempel pada pemain saat ini. Pelatihnya kan pernah di PSMS juga,” lanjutnya.

BACA JUGA :  Hasil Uber Cup 2024, Tim Bulu Tangkis Indonesia Takluk dari Jepang

Duel PSMS Medan dan Maung Bandung terakhir digelar pada ISL 2011/2012. PERSIB saat itu menang 3-1 di Stadion Si Jalak Hadupat dan saat tandang, kalah 2-3 dari tim tuan rumah.

Pertandingan PERSIB kontra PS. TNI rencananya akan berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Ka­bupaten Bogor, Minggu 21 Agustus 2016, pukul 19.00 WIB.

Djadjang mengingatkan anak asuhnya untuk mewaspadai karakter permainan PS. TNI. Menurutnya, sang lawan yang akan dihadapi di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu 21 Agustus mendatang itu memiliki kecepatan di atas rata-rata.

Djadjang mengatakan, tim asu­han Suharto AD tersebut terkenal dengan gaya permainan ngotot kare­na ditunjang fisik yang prima hingga menit akhir. Ini merupakan akan menjadi ancaman buat PERSIB pada laga pekan ke-16 tersebut.

“Sudah saya sampaikan ke pe­main, karakter permainan cepat mereka yang selama ini menyulitkan kita,” kata Djadjang di Mess PERSIB, Rabu (17/08/2016).

BACA JUGA :  Taktik Jitu dan Profesionalisme Ala Shin Tae-yong

Sikap waspada juga pantas di­lakukan oleh PERSIB karena lawannya itu tengah dalam performa terbai­knya. Dari lima kali laga terakhirnya, PS. TNI tiga kali menang, satu kali ka­lah dan sisanya imbang.

“Kita lihat laga sebelumnya juga, kondisi fisik mereka prima, dan tetap berbahaya pada menit akhir juga. Seperti saat lawan Arema, mereka cetak gol menit akhir,” ucapnya.

Dia menegaskan bahwa tidak mau dalam laga lanjutan TSC 2016 Presented by Indosat Ooredo gagal meraih poin. “Kalau stadion kita meli­hat tidak masalah, bahkan bisa diang­gap kandang, karena banyak Bobotoh datang,” katanya.

“Ini akan jadi derby mungkin, dan biasanya derby penuh gengsi,” tam­bah Djadjang. (Imam/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================