JudoBOGOR, TODAY – Tujuh at­let dan satu pelatih cabang olahraga (cabor) Judo Kota Bogor akan membela Jawa Barat di ajang Pekan Olahra­ga Nasional (PON) XIX Jawa Barat di Bandung, Septem­ber mendatang.

“Untuk target PON XIX ini di Jawa Barat, kita meng­harapkan minimal atlet kota Bogor menyumbangkan 3 emas. Saya berharap 7 atlet ini menang semuanya,” kata Ketua Persatuan Judo Selu­ruh Indonesia (PJSI) Kota Bogor, An an Andri Hikmat, Senin (15/08/16).

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendapatan Daerah (Dispen­da) Kota Bogor ini menyebut Ke tujuh atlet ini yakni Horas Manurung, Ade Sujana, Ten­ny Anggraeni, Budi Hidayat, Deden Setiadi, Mia Maulu­dini dan Szalsza Maulida serta Sugiri Wijaya sebagai pelatih.

“Tapi yang termasuk at­let junior ini yakni Deden, Szalsza dan Mia, 4 atlet lain­nya termasuk atlet senior,” ujarnya.

Ia berharap, atlet Judo senior ini dapat memberikan contoh yang baik bagi atlet juniornya. Baginya kedepan juniornya dapat mengikuti jejak seniornya menorehkan prestasi.

BACA JUGA :  Sah jadi WNI, Maarten Paes Target Main di Piala Dunia 2026

“Jangan sampai seniorn­ya sudah mendapat bintang, tetapi juniornya tidak dapat melanjutkan langkah sen­iornya. Makanya saya saat ini sudah mulai memupuk lagi mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA dan senior,” ungkapnya.

Nantinya masih kata dia, disaat mereka sudah men­jadi atlet kedepannya dapat menjadi pelatih.

Di ajang PON XIX lan­jutnya, Judo Kota Bogor me­mang hanya menargetkan 3 emas, tetapi kalau dari Jawa Barat tentunya menargetkan juara satu.

“Contohnya pada saat Porda di Bekasi tahun 2015, targetnya 3 emas nyatanya dapat 7 emas,” Akunya.

Menurutnya, Cabor Judo memang salah satu cabor unggulan di Jawa Barat, dan sejak tahun 2013 hingga ta­hun 2015 lumbung atlet judo ada di Bogor, karena lolos sebagai juara umum.

“Karena itu kita dari kelas Junior, senior saat Kejurda kita menguasai,” Imbuhnya.

BACA JUGA :  Hasil Thomas Cup 2024, Tim Bulu Tangkis Indonesia Kalahkan Inggris 5-0

Saat ini, ketujuh atlet ini pada 28 Agustus 2016 nanti mereka berlatih khusus di Korea, kecuali pelatihnya yang ada di Jepang.

“Jadi nanti pelatihnya akan menyusul, karena ke­mungkinan Sugiri Wijaya ditunjuk pelatih kata. Tapi untuk Fighter kami kirim­kan ke Korea sesuai arahan dari Koni Jawa Barat,” ung­kapnya.

Banyaknya jam terbang ke luar negeri diharapkan mematangkan mental atlet. Untuk strategi di PON nanti pihaknya sudah menyerah­kan semuanya ke provinsi Jawa Barat. Namun, ada be­berapa provinsi yang harus diwaspadai sebagai saingan Jawa Barat.

“Justru biasanya kita tidak prediksi tiba-tiba mun­cul. Contohnya Bali yang latihan langsung di Jepang dan 3 bulan terakhir pelatih Jepangnya ditarik ke Bali. Ini yang harus diwaspadai, termasuk dari Jawa Timur, banyak orang-orang pelat­nas disana,” pungkasnya. (Imam/heibogor)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================