PDAMBOGOR, TODAY—Mantan Dirut PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Untung Kurniadi berharap kinerja perusahaan daerah yang pernah dipim­pinnya itu makin baik. Sebab, pada saat dia menjabat dirut, perusahaan ini berhasil meng­golkan proyek PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor tahun 2016 sebesar Rp 216 miliar. Sehing­ga dari sisi pendanaan proyek seharusnya tidak punya ma­salah.

Menurut pria yang per­nah menjabat direktur umum hingga plh direktur teknik ini, dia bersama tim bekerja siang malam meningkatkan kinerja perusahaan dan menggolkan anggaran Rp 216 miliar untuk PDAM Tirta Pakuan. “Saya satu-satunya dirut yang berha­sil menggolkan anggaran ter­besar sepanjang PDAM Kota Bogor berdiri. Totalnya Rp 216 miliar lebih,” kata Untung.

Lalu rinciannya apa saja? Untung menyebut dia ber­hasil menyakinkan Pemer­intah Kota Bogor dan DPRD Kota Bogor untuk menam­bah dana penyertaan modal daerah kepada PDAM Tirta Pakuan sebesar Rp 98 miliar. “Saya yang menginisiasi dan berjuang meyakinkan rekan-rekan DPRD Kota Bogor untuk menambah dana penyertaan modal daerah sebesar Rp 98 miliar,” kata Untung.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Kamis 25 April 2024

Dengan tambahan dana sebesar Rp 98 miliar maka penyertaan modal daerah Pemerintah Kota Bogor ter­hadap PDAM Tirta Pakuan akan bertambah dari Rp 182 miliar menjadi Rp 280 miliar. Rencananya, dana itu akan digunakan untuk program pengembangan jaringan dan penurunan kehilangan air.

Selain itu dia juga meng­klaim telah berhasil meng­giring dana APBN tahun 2016 yang berasal dari dana alokasi khusus (DAK) infrastruktur sebesar Rp 55 miliar. Untung mengakui untuk urusan DAK tersebut didasarkan kerjasa­ma yang apik antara dirin­ya dengan mantan Kepala Bappeda Kota Bogor Suharto. “Semua persyaratan adminis­trasi sudah rampung. Dari mu­lai pembebasan tanah hingga Detail Engineering Design (DED) sudah diselesaikan,” kata Untung.

Rencana DAK sebesar Rp 55 miliar itu akan digunakan untuk pembangunan reser­voir 2×1000 meter kubik dan pemasangan jaringan pipa distribusi Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM) Katulampa. Hanya saja, Untung mengaku miris dana tersebut tidak bisa terserap karena proyek yang ditenderkan melalui Unit Lay­anan Pengadaan (ULP) Pemer­intah Kota Bogor itu sudah tiga kali gagal lelang. “Sudah tiga kali gagal lelang,” kata Un­tung.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Rabu 24 April 2024

Terakhir, Untung juga suk­ses menyakinkan Ditjen Cipta Karya Kementerian Peker­jaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengalokasikan pembangunan Instalasi Pen­golahan Air Minum (IPA) den­gan kapasitas 300 liter per­detik pada Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM) Katulampa sebesar Rp 63 miliar. “Saya yang menyampaikan propos­alnya tahun 2013 ketika masih pjs dirut. Dan saya yang me­mimpin rapat di Kementerian PUPR. Silahkan cek surat pen­gajuannya tandatangan saya,” kata Untung.

Kini proyek IPA 300 li­ter perdetik itu masih dalam proses tender di Kement­erian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jadi den­gan tambahan Rp 216 miliar tentunya PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dapat mening­katkan pelayanannya kepada publik. “Jadi nikmat Tuhan yang mana lagi yang engkau dustakan,” tutup dirut yang dipecat Walikota Bima Arya dengan hormat pada Maret 2016 ini. (Abdul Kadir Ba­salamah)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================

2 KOMENTAR

  1. Dirut dg prestasi gemilang. Mencetak laba terbesar sepanjang perusahaan berdiri dan menggolkan modal besar untuk perusahaan tapi dipecat walikota yang tampilannya reformis hanya karena desakan karyawan. Zaman sudah edan…

  2. Pelayanan pdam setelah ganti dirut ternyata malah menurun. Air di rumah saya sudah seminggu tidak mengalir. terus buat apa ganti dirut kalau dirut yang lama lebih baik? Walikota sepertinya stress berat soal kasus jambu dua jadi sudah tidak fokus