Lahan itu harus menjadi lahan produktif. Bila ada korporasi besar yang ingin memanfaatkan lahan yang dibagikan itu, korporasi itu tetap tak akan punya konsesi. “Kalau dulu yang gede diberikan konsesi langsung membuat pabrik. Sekarang yang gede silakan membuat pabrik, tapi konsesinya ada di rakyat,” tutur Jokowi.

Jokowi menyebut ini sebagai kerjasama gotong royong. Dia optimis, cara pemerataan ekonomi lewat reforma agraria bisa mempersempit kesenjangan sosial.

“Inilah sebuah kerjasama gotong royong yang ingin kita kerjakan ke depan agar gini rasio kita menjadi menyempit. Ini yang sebentar lagi kita keluarkan kebijakan pemerataan ekonomi. Jangan sampai yang menikmati pembangunan hanya segelintir orang di kelas atas,” kata Jokowi.

Selain itu ada pula program tanah adat. Pada 2016 sudah 1.800 tanah adat yang disahkan pemerintah untuk masyarakat terkait. Sekarang sudah ada sembilan tanah yang diberikan. Luasnya bervariasi, ada yang 500 hektar, 800 hektar, atau 1.800 hektar. “Kita bagi-bagi kepada rakyat dalam proses redistribusi aset dan reforma agraria. Ini harus kita mulai,” kata Jokowi.(Yuska Apitya/dtk)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================