“Hampir seluruh kelas cukup stabil, tapi kenaikannya sedikit. Maka banyak developer yang memberikan flexibilitas dalam pembayaran. Dengan demikian penjualan di level 69% yang kita anggap masih sehat bisa tetap terjadi,” ungkapnya.

Head of Advisory JLL, Vivin Harsanto mengatakan, angka penjualan ini telah mencapai titik terendahnya. Sehingga diharapkan, untuk tahun-tahun ke depan akan terjadi rebound atau perbaikan angka penjualan, seiring dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, stabilitas nilai tukar rupiah, dan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam tarif perpajakan.

“Dalam 12 bulan ke depan diharapkan ini akan membaik. Karena ini kita anggap pasarnya sudah di titik terendah. Selain itu ekonomi juga dipercaya membaik, stabilitas rupiah. Tapi pajak untuk apartemen mewah dan super mewah masih jadi hambatan penjualan di kelas tersebut,” tutur dia.

“Orang beli kondominium itu kan untuk segera dijual supaya dapat capital gain. Dengan adanya rupiah yang stabil, maka ada perencanaan jangka panjang, paling tidak perencanaannya clear dan akan lebih confident untuk memboost sentimen pasar. Jadi turun (penjualannya) bukan karena daya beli, tapi karena sentimen pasar yang belum confident untuk berinvestasi,” pungkasnya. (Yuska Apitya/dtk)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================