Namun, polisi enggan menjelaskan jumlah pasti batu nisan yang rusak. Mereka mengaku hanya meninjau kerusakan tersebut dari video CCTV dari properti-properti dekat pemakaman.
The Southern Poverty Law Center, lembaga pemerhati eksremisme mengatakan, kelompok ekstremis penyebar kebencian memang meningkat dan mencapai kenaikan tertinggi dalam sejarah.
Lembaga tersebut menghubungkan peningkatan kelompok penebar kebencian itu dengan lonjakan “populisme sayap kanan” yang selama ini dipicu oleh retorika dan kemenangan Trump dalam pemilu AS November lalu.
Sementara itu, pemerintah kabinet Trump mengecam insiden dan ancaman teror ini. Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, kebencian dan kekerasan yang dimotivasi kebencian tidak diterima oleh negaranya yang amat sangat menjunjung tinggi kebebasan individu dan HAM. “Presiden Trump telah membuat pernyataan sangat jelas bahwa tindakan ini tidak dapat diterima,”
Sementara itu, putri Trump, Ivanka trump dengan cepat mengecam ancaman bom yang menargetkan pusat penganut Yahudi ini. Menurutnya, sikap kebencian ini sangat bertolak belakang dengan nilai dasar Amerika yang mengutamakan toleransi dalam beragama.(Yuska Apitya/AFC/CNN)