JAKARTA TODAY- Guna menjaga nilai inflasi, Kementerian Perdagangan terus menjaga ketersediaan stok pangan serta mengendalikan harga pangan yang bergejolak.

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengungkapkan, langkah tersebut terus dilakukan, salah satunya dengan menetapkan harga acuan minyak goreng curah sebesar Rp 10.500/liter. “Minyak goreng sudah disepakati Rp 10.500/liter per kemarin jumat malam. Kita sepakati sesuai dengan hasil rapat kita,” ujar Enggar di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (21/2).

BACA JUGA :  Kontrol Kadar Kolesterol usai Lebaran dengan 5 Makanan Murah Ini

Enggar sendiri tidak menyebut berapa persen pengaruh harga minyak goreng terhadap nilai inflasi. Ia hanya mengatakan harga acuan ini berlaku secara global. Ia pun berharap tidak ada oknum yang memainkan harga, supaya tidak ada keluhan masyarakat mengenai harga minyak. “Awas kalau naik, kita akan laporkan apa nama pabriknya,” kata dia.

Selain menetapkan harga acuan minyak goreng curah, Enggar mengatakan, dirinya telah menetapkan acuan bahan pokok lainnya seperti gula sebesar Rp 12.500 per kilogram (kg). Menurutnya harga ini memang masih tinggi, sebab gula masih harus diimpor dari luar negeri. “Gula kalau bisa kita produksi dalam negeri harganya pasti lebih murah. Persoalannya antara konsumsi dan produksi terjadi ketimpangan. Produksi kita tidak bisa memenuhi konsumsi,” tuturnya. (Yuska Apitya)

BACA JUGA :  Minum Air Garam Bisa Atasi Kelebihan Air dalam Tubuh, Benarkah? Simak Ini
Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================