WASHINGTON TODAY- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diagendakan akan memberikan pidato kenegaraan pada 28 Februari 2017 waktu setempat, atau dini hari nanti. Para investor dunia tengah menunggu pidato tersebut sebagai pertanda apakah Trump jadi merealisasikan rencana kebijakan reformasi pajak dengan melakukan repatriasi.

Menurut Kepala Ekonom BRI Anggito Abimanyo saat ini para investor dunia tengah menunggu momentum tersebut. Jika janji Trump benar direalisasikan mereka akan mengubah strategi investasinya dan akan menimbulkan capital outflow di negara berkembang termasuk Indonesia.

BACA JUGA :  Sarapan dengan Tumis Tahu Goreng Bumbu Cabe, Dijamin Keluarga Suka

“Apakah Trump akan jadi realisasikan tax reform-nya dan repatriasi pajak. Kalau itu terjadi besok market akan hancur lebur, karena akan terjadi capital outflow. Sekarang juga terlihat market mulai ketakutan,” tuturnya dalam acara Market Outlook 2017 ‘Mapping The Future of Your Business di Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Selasa (28/2/2017).

Bukan hanya itu, menurut Anggito Bank Sentral Amerika Serikat The Fed juga semakin kuat memberikan sinyal akan menaikkan suku bunganya (Fed Fund Rate/FFR). Dia perkirakan akan ada 3 kali kenaikan FFR tahun ini.

BACA JUGA :  Resep Rendang Kentang untuk Menu Makan Bareng Keluarga Dijamin Bikin Nagih

Tentu hal itu semakin memperkuat prediksi adanya arus keluar modal asing yang besar tahun ini. Dengan begitu Anggito yakin likuiditas akan semakin ketat tahun ini.

“Itu akan jadi sinyal bagi monetary kuat. Likuiditas akan menjadi tantangan bagi sektor keuangan dan pemerintah harus siapkan kebijakan yang tepat,” pungkasnya. (Yuska Apitya/dtk)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================