Cuaca dingin, ditambah hujan yang terus-menerus mengguyur tidak menciutkan nyali para wanita muslimah cantik itu, menyurutkan langkahnya untuk berbagi bersama korban banjir di Desa Cilebut. “Kami berperinsip, bantuan sekecil apapun pasti kan bernilai di mata Allah SWT. Untuk itu, Komunitas Dewi Pelangi Hijab turun langsung membagikan pakaian layak pakai untuk korban banjir,” kata Dewi.

Disela membagikan santunan secara simbolis  kepada korban banjir, Dewi Pelangi menyampaikan pesan moral pada muslimat yang hadir, bahwa segala apa yang ada di dunia ini adalah milik Allah SWT, tidak ada tawar menawar, bila dalam detik ini Allah SWT akan memberi kejutan indah tuk menghadirka rasa bahagia maka ia bahagiakan. Dan bila Allah SWT ingin mengambil miliknya maka apapun itu, harta dan nyawa tidak ada yang bisa menghalangi.

BACA JUGA :  Patroli 3 Pilar, Situasi Malam Takbiran di Kota Bogor Kondusif

“Karena segala sesuatu adalah kepunyaan-Nya di dunia dan di akhirat. Sebagai insan kita mesti iklas dengan takdir Allah. Ingatlah akan janji Allah, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka berkhusnudzonlah dengan ketetapan Allah,” tutur Dewi Pelangi dengan senyum khas dan keramahannya berbagi tuk menguatkan dan memotivasi kaumnya yang sedang mengalami kepedihan hati, karena musibah banjir yang menimpa warga Bogor.

Setelah dari Cilebut, rombongan pun meluncur menuju kediaman MS Kaban, mantan Menteri Kehutanan dan Umi Nurmala Kaban, Penasehat Muslimat Bulan Bintang Kabupaten Bogor. Kebetulan, kediamannya terletak di belakang SMAN 2 Bogor, untuk silaturahmi dan menyambangi langsung ke lokasi bencana banjir. Usai mengunjungi lokasi banjir, pada Rabu siang, DPH beserta rombongan menghadiri pengajian di kediaman Umi Nurmala Kaban.

BACA JUGA :  Atang Trisnanto Berbagi Ribuan Paket Berbuka Puasa Selama Ramadan 1445 H

“Disamping bersilaturahmi juga menuntut ilmu bersama jamaah pengajian yang sebagian warga di sekitar Budiagung yang mengalami bencana banjir. Pesan rohani & ilmu religius yang disajikan oleh Ustajah Nani Handayani, untuk menguatkan muslimah yang hadir. Karena, dibalik bencana ada yang mesti diingat, bahwa kita mesti bersyukur di tengah badai. Dengan bersyukur maka akan mengikis kepedihan dan lara hati. Dengan bersyukur kita masih bisa tersenyum walaupun airmata mengambang di pipi. Dan dengan syukur, maka kepedihan kan berganti kebahagiaan,” tutrnya. (Iman R Hakim)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================