JAKARTA TODAY- Saat berkunjung ke Indonesia, Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al-Saud memberikan cinderamata berupa perhiasan seharga Rp5 miliar kepada para pejabat negara kita.

Di antara barang mewah pemberian Raja Salman kepada pejabat negara adalah jam tangan merek Rolex, pena, cincin emas, berlian, dan barang mewah lain.

Barang-barang mewah itu akan dianalisa oleh Direktorat Gratifikasi KPK untuk mengetahui keaslian dan kisaran harganya. Hal yang sama juga pernah dilakukan Direktorat Gratifikasi KPK saat menganalisa pedang berlapis emas yang diberikan Raja Salman kepada Kepala Kepolisian RI, Jenderal Tito Karnavian.

“Direktorat Gratifikasi menyampaikan update pelaporan gratifikasi yang diterima sejumlah penyelenggara negara selama proses kedatangan delegasi Arab Saudi ke Indonesia,” ujar Juru Bicara KPK, Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta, kemarin.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Selasa 30 April 2024

Menurut Febri, beberapa barang yang diterima dari rombongan Raja Salman dan telah dilaporkan kepada KPK dantaranya adalah jam merek Rolex, pena, cincin emas, berlian, dan barang mewah lainnya yangditaksir bernilai lebih dari Rp5 miliar.

Febri masih enggan menjelaskan secara rinci identitas para penyelenggara negara yang mendapat cenderamata dari rombongan Raja Salman.

“Yang jelas penerimaan barang mewah tersebut akan dilelang untuk dikembalikan ke kas negara ketika dinyatakan sebagai gratifikasi. Namun jika tidak, akan dikembalikan kepada pemiliknya,” kata Febri.

Pedang Emas

Sebelumnya utusan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian juga menyerahkan pedang emas pemberian Raja Salman bin Abdulaziz al Saud ke KPK.  Penyerahan pedang emas kepada KPK merupakan bentuk dari kepatuhan Kapolri Jenderal Tito Karnavian terhadap hukum dan untuk mengetahui apakah pemberian pedang tersebut mengandung gratifikasi atau tidak.

BACA JUGA :  Rumah Warga Sukabumi Terbakar usai Tersambar Petir saat Hujan Deras

Pedang emas yang akan diletakkan di Museum Polri merupakan hadiah yang melambangkan keamanan dan pertahanan.

Raja Salman membawa rombongan sekitar 1.500 orang untuk melakukan kunjungan diplomatik ke Indonesia. Pada 1-4 Maret 2017, Raja Salman dan rombongan memiliki kegiatan di Bogor dan Jakarta. Kemudian, pada 4-9 Maret 2017, rombongan bertolak ke Bali untuk berlibur.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================