Ketika berbicara federal sambung Ade, itu juga sebuah cerita yang cukup panjang dan memiliki sejarah
tentang persepedahan. Sementara itu, kata Buitenzorg juga memiliki cerita tentang kehebatan Bogor yang menjadikan warganya bisa nyaman tinggal di Kota Bogor.
Ade menyebutkan, Pemkot Bogor memiliki salah satu program kawasan agro-eduwisata yakni di Subterminal Agribisnis Rancamaya dengan luas kurang lebih 6 hektar, dan di Kayu Manis dengan luas lahan 12 hektar yang akan disinergikan dengan bumi perkemahan Kwarcab Pramuka Kota Bogor.
“Jadi apa yang kira-kira bisa disinergikan dengan teman-teman FDB hari ini kita sepakati bersama untuk mengembangkan
kawasan agro-eduwisata melalui olahraga sepeda,” tuturnya.
Ade juga meminta di tahun mendatang ada program yang dapat dikolaborasikan Dispora dengan FDB, karena FDB sudah membawa nama Bogor.
“Bahkan hari ini banyak juga yang datang dari luar Bogor seperti dari Surabaya, Sukabumi dan Tangerang. Semoga nanti anggotanya lebih banyak lagi dan bisa mengajak yang lain untuk hidup sehat melalui sepeda,” harap Ade.
Sementara itu, Ketua Komunitas FDB, Yuwono Analangit menyampaikan, bahwa FDB diprakasai atas kesamaan pencinta olahraga di Bogor yaitu olahraga sepeda. Tentunya dibentuknya FDB ini akan dibina dan secara berkelanjutan.
Yuwono berharap dengan launching FDB ini dapat menambah saudara sesuai dengan moto sepeda federal seluruh Indonesia, yaitu satu sepeda sejuta saudara atau
sepeda sejuta saudara.
Dikatakan Yuwono, komunitas yang beranggotakan 50 orang ini memiliki agenda rutin setiap bulannya, yaitu touring sekaligus bike camp setiap bulan, juga bakti sosial (Baksos).
“Kami membuka pendaftaran bagi siapa saja yang ingin bergabung dengan komunitas FDB,” pungkasnya.(Yuska Apitya)