“Ini adalah bagian penting untuk belajar dan mengupgrade pengetahuan dan kemampuan kita yang ada di kota Bogor untuk menguatkan salah satu identitas kota sebagai kota cerdas,†ujarnya.
Sebagai tempat dimana begitu banyak lahir penemuan teknologi, Silicon Valley, kata Bima, adalah tempat belajar terbaik bagi kota Bogor tentang pengembangan kota cerdas.
Menurut Bima, pengembangan kota cerdas yang selama ini terus dikembangkan di kota Bogor bukan soal gengsi.
“Ini adalah bagian penting untuk terus mempermudah layanan kepada warga. Seperti penerimaan siswa baru melalui PPDB Online, perizinan online, pengaduan online, sampai pembayaran pajak secara online. Semuanya bermuara pada satu hal, kemudahan akses warga terhadap layanan yang dimiliki pemerintah kota Bogor,†katanya.
Bima sendiri direncanakan akan menjadi salah satu pembicara pada panel session bersama Prof. Suhono H. Supangkat, guru besar ITB. Ke duanya akan berbagi pengalaman tentang pengembangan smart city di Indonesia, termasuk Bogor.
Sesi panel diskusi akan berlangsung pada hari Selasa (09/05) di Exhibit Hall Convention Center Santa Clara, setelah rangkaian pembukaan konferensi pada Senin, (08/05).
“Salah satu indikator yg membuat kota Bogor terpilih menurut Kementrian Kominfo adalah faktor kelembagaan, infrastruktur dan SDM yang memadai,” ucap Bima.
Peresmian daerah yang akan menjadi prioritas pengembangan kota cerdas Kominfo akan ditandai melalui penandatanganan MoU pada 22 Mei di Makasar oleh Menkominfo dan kepala daerah yg terpilih.(Yuska Apitya)