JAKARTA TODAY- Badan Pusat Statistik memperkirakan, laju inflasi pada bulan Juni akan cukup tinggi. Hal ini seiring penumpukkan beban kenaikan harga akibat bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri yang sebagian besar jatuh pada bulan depan.

“Iya ini (Ramadan baru mulai) 27 Mei dan (kenaikan harga) akan menumpuk di Juni. Kalau tahun lalu, (puasa sejak) tanggal 6 Juni ke tanggal 6 Juli, lebih tersebar. Beban (inflasi) kelihatan di bulan Juni,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto yang akrab disapa Ketjuk, Jumat (26/5).

Ketjuk pun memperkirakan, inflasi pada Mei ini juga akan lebih tinggi dibandingkan April lalu yang tercatat sebesar 0,09 persen. Inflasi tersebut antara lain disumbang oleh kenaikan harga sejumlah komoditas pangan, seperti bawang putih dan daging sapi sempat mengalami lonjakan harga di pasaran sejak memasuki Mei ini.

BACA JUGA :  Menu Kreasi dengan Lumpia Kembang Tahu yang Gurih dan Lezat

Namun, secara perlahan, harga daging sapi mulai turun dan cukup stabil sejak minggu ketiga Mei bersama dengan harga gula pasir dan minyak goreng curah kemasan.

“Saya tidak bisa prediksi, namun pasti lebih tinggi dari kemarin. Kemarin, sempat ada komoditas yang meningkat, namun di minggu ketiga dan keempat ini kayaknya sudah turun lagi,” ungkapnya.

Bank Indonesia sebelumnya memperkirakan laju inflasi pada Mei akan berada dikisaran 0,3 persen hingga 0,4 persen. Inflasi tersebut disumbang oleh kenaikan harga daging ayam, telur ayam, dan beberapa komoditas hortikultura.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku perkiraan inflasi BI bisa dijadikan gambaran masukan bagi pemerintah untuk terus mengupayakan kestabilan laju inflasi pada bulan ini maupun yang akan datang. Pasalnya, pemerintah selama ini juga telah bergandengan tangan dengan BI dalam memantau dan mengendalikan laju inflasi.

BACA JUGA :  Gegara Balapan Motor, Siswa SMP di Makassar Dikeroyok 5 Pria Terekam CCTV

Kendati demikian, Darmin memilih melihat data inflasi selama satu bulan penuh yang nantinya dikeluarkan oleh BPS. Inflasi pada Mei pun menurut Darmin belum akan terlampau tinggi. Pasalnya, inflasi bulanan Mei terhitung sejak awal bulan, sedangkan momen puasa baru terjadi setidaknya pada lima hari terakhir di bulan ini

“Inflasi itu tidak berarti ditengah bulan berapa, bisa turun di akhir bukan? Kalau dibilang ini sudah naik sedikit, tapi ini belum akhir bulan,” ungkapnya.

Pemerintah pun menurut dia, akan berupaya mengejar agar laju inflasi sampai akhir tahun tetap sesuai dengan target pemerintah yang tertuang dalam APBN 2017 sebesar empat persen. (Yuska/cnn)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================