“Untuk itu, diperlukan peran aktif semua pihak, mulai para pemuka agama, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila,” ujar Bima.

Seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan
persaudaraan, semua harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong
royong dan toleran, bahu membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai Pancasila, menjadikan
Indonesia bangsa yang adil, makmur dan bermartabat di mata internasional.
Kewaspadaan juga diperlukan terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak
sejalan dengan Pancasila, pemerintah pasti bertindak tegas jika ada ada paham dan gerakan
komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia. Demikian juga terhadap
organisasi dan gerakan yang anti Pancasila, anti UUD 1945, anti NKRI, anti Bhinneka Tnggal
Ika.

BACA JUGA :  Kecelakaan Pemotor di Kudus Tertabrak Truk saat Hendak Menyalip

“Mari kita jaga perdamaian, jaga persatuan, jaga persaudaraan diantara kita. Mari saling
bersikap santun, saling menghormati, saling toleran dan saling membantu untuk kepentingan bangsa dan demi kemajuan Indonesia,” ujar Bima menutup sambutan. (Yuska Apitya)

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Perempuan Telentang di Bantaran Sungai Cicatih Sukabumi